Masinton: Puan Maharani Dikader Untuk Menjadi Pemimpin

Ketua DPR, Puan Maharani, saat meninjau aktivitas siswa di sekolah.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA Politik – Anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu memuji kepemimpinan Puan Maharani. Seperti diketahui, saat ini Puan adalah Ketua DPR. Di partai, juga dipercaya sebagai salah satu ketua.

Puan, tegas Masinton merupakan kader PDIP yang tumbuh dengan proses pengkaderan, bukan lahir dari pencitraan, terlebih lahir dari momentum politik tertentu.

"Beliau ya memang kader, dipersiapkan," kata Masinton dalam diskusi bertajuk 'Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani', yang juga digelar virtual, Rabu, 27 Juli 2022.

Anggota DPR dari PDIP Masinton Pasaribu.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus.

Masinton dalam paparannya juga menyinggung mengenai sistem monarki modern, yang proses pergantian kepemimpinannya juga dipersiapkan melalui proses pengkaderan. Salah satunya melalui sekolah yang terbaik dan kursus kepemimpinan.

"Sistem monarki yang automatically itu pewaris raja dari satu keturunan saja itu dikader, yang sudah otomatis tuh, ya kan. Pangeran jadi putra mahkota, kemudian the next jadi raja, begitu dengan Mbak Puan. Mbak Puan ini bahwa beliau lahir dari keluarga politisi, ayah beliau Taufiq Kiemas, ibunya Megawati, kakeknya Bung Karno, beliau memang dikader oleh keluarga, orangtuanya, dikader untuk menjadi pemimpin," jelas Masinton.

Masinton lebih jauh mengatakan, dari proses pengkaderan itulah karakter kepemimpinan Puan terbentuk. Termasuk bagaimana mengatur persoalan, hingga bagaimana membangun kerja sama dengan banyak pihak. 

"Kita butuh kepemimpinan yang punya karakter, kepemimpinan yang lahir dari proes pengkaderan, bukan yang ujug-ujug," ujarnya. 

Megawati Diapit Kedua Anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Photo :
  • PDI Perjuangan

Selain itu Puan dinilai Masinton berhasil, ketika dipercaya Presiden Jokowi untuk mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) periode 2014-2019. 

"Kemudian Pemilu 2019 lalu kemudian beliau dipercaya oleh partai menjadi ketua DPR RI perempuan pertama. Kalau tidak memiliki sikap kepemimpinan dan memahami suasana dan politik secara real, memimpin institusi DPR itu tidak mudah. Kalau kepemimpinannya tidak punya karakter dan tidak memiliki leadership yang kuat bisa berantakan tuh agenda di DPR itu," jelasnya.