LSN: Calon Presiden Berlatar Belakang TNI Masih Diminati Publik
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA Politik – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry, mengatakan bahwa mayoritas masyarakat tidak masalah dengan sosok calon presiden berlatar belakang militer atau sipil pada Pemilu 2024.
“Sebagian besar publik 48,1 persen tidak mempermasalahkan apakah Presiden pengganti Jokowi (Joko Widodo) berlatar belakang sipil atau militer,” kata Gema dalam keterangan pers secara virtual pada Jumat, 15 Juli 2022.
Menurut dia, dari 1.500 responden, yang secara tegas menginginkan presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 berasal dari tokoh sipil 20,2 persen, sementara responden yang menghendaki calon presiden berlatar TNI sebanyak 26,4 persen.
“Ini menegaskan bahwa calon presiden berlatar belakang TNI masih diminati publik,” ujarnya.
Selain itu, kata Gema, ada tiga faktor utama yang menjadi alasan publik memilih calon presiden pada 2024. Pertama, berdasarkan rekam jejak atau track record sebesar 28,7 persen, faktor kepribadian 21,1 persen, dan faktor program kerja atau visi misi sebesar 20,8 persen.
Faktor-faktor primordial seperti agama, suku bangsa, menurut Gema, ternyata tidak dijadikan alasan oleh responden dalam memilih capres. Dengan demikian, pemilih Indonesia cenderung bersifat rasional dalam menentukan pilihannya.
Survei LSN ini dilakukan pada 10 sampai 24 Juni 2022 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau memiliki kartu tanda penduduk (KTP).
Jumlah sampel sebesar 1.500 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampai secara acak bertingkat atau multistage random sampling. Kemudian, margin of error kurang lebih 2,53 persen pada tingkat kepercayaan sekira 95 persen dan pengumpulan data teknik wawancara tatap muka.