Fahri Hamzah: Dulu KPK Dihuni Para Jenggo yang Kerjaannya Berpolitik
- Media Center DPN Gelora Indonesia
VIVA Politik – Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kembali menyampaikan sindiran untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia bilang, KPK dulu dihuni para jenggo yang kerjaannya berpolitik di dunia massa.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora itu menyebut para jenggo di KPK itu berpolitik dengan memainkan opini publik bahwa mereka sebagai satu-satunya harapan. Menurut dia, efeknya terlihat bahwa lembaga anti rasuah itu mengalami kerusakan sistem yang tak tertangani.
"Dulu @KPK_RI dihuni oleh para jenggo yg kerjaannya berpolitik di dunia massa dan opini publik sambil tunjuk jago bahwa mereka adalah satu2nya harapan. Efeknya adalah kerusakan sistem yang tak tertangani, pencegahan tak dijalani dan akhirnya semua berakhir sebagai tirani," tulis Fahri di akun Twitternya, @fahrihamzah yang dikutip pada Rabu, 13 Juli 2022.
Ditanggapi Yudi Purnomo
Cuitan Fahri itu ditanggapi mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap. Dia meminta agar sebaiknya Fahri bicara yang riil saja dan jangan beropini masa lalu.
Dia pun menjawab tuduhan Fahri soal jenggo main politik di KPK. Kata Yudi, jenggo yang disebut Fahri terbukti menorehkan sejarah dalam meringkus koruptor.
"Ha ha omongin yang riil riil aja KPK yg saat ini bro @Fahrihamzah, ngga usah beropini masa lalu,apalagi orang2 yang kau sebut jenggo itu telah terbukti menorehkan sejarah dalam menangkapi koruptor dengan integritasnya yang tinggi, jadi tidak akan bisa kau rusak dengan opinimu ini," demikian tulis Yudi di akun Twitternya.
Fahri belakangan ini dalam akun media sosialnya kembali aktif mengomentari KPK. Dia juga sempat menyinggung mundurnya Lili Pintauli Siregar dari posisi Wakil Ketua KPK.
Dia bilang baru kali ini ada pimpinan KPK yang mundur karena kasus etik. Menurut dia, sebelumnya baik pimpinan atau pegawai KPK yang mundur biasanya karena berpolitik.
Bagi Fahri, peristiwa mundurnya Lili sebagai pertanda baik untuk KPK. Dia menyampaikan demikian karena KPK merupakan sebagai lembaga penegak hukum yang mesti menjunjung tinggi profesional dan menghindari jebakan politik.
"Sepengetahuan saya, baru sekarang ada pimpinan dan pegawai KPK yg mundur karena kasus etik sebelumnya ada yang mundur karena sikap politik! Menurut saya ini pertanda baik karena KPK sebagai penegak hukum semakin menjunjung tinggi profesionalitas dan menghindari jebakan politik," tulis Fahri yang dikutip pada Selasa, 12 Juli 2022.