Moncer di Survei Litbang Kompas, PD: Konduktor Utamanya AHY
- Istimewa
VIVA – Partai Demokrat (PD) menembus tiga besar terkait elektabilitas partai politik atau parpol dalam survei terbaru Litbang Kompas. PD berhasil menyalip Partai Golkar di urutan tiga.
Menanggapi itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PD Jansen Sitindaon menyampaikan survei Litbang Kompas membuktikan kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terus merambat naik.
Dia menilai figur AHY sebagai konduktor utama terhadap pencapaian PD termasuk terkait sikap dan posisi partai dalam banyak isu serta kebijakan,
"Konduktor utama terhadap pencapaian ini adalah mas AHY selaku Ketua Umum. Beliaulah yang selama tiga tahun ini mengorkestrasi jalannya roda dan tata kelola partai di seluruh Indonesia," ujar Jansen saat dikonfirmasi VIVA, Selasa, 21 Juni 2022.
Dia menambahkan survei tersebut juga sekaligus menjawab tuduhan banyak orang terkait kemampuan AHY. Jansen menekankan survei Kompas dan sejumlah survei lainnya yang terus konsisten menempatkan kenaikan PD sebagai keberhasilan AHY menakhodai partai pemenang Pemilu 2009 itu.
"Bukti kemampuan mas AHY dalam memimpin. Pasca hasil-hasil ini tak ada lagi keraguan untuk itu. Padahal beliaulah Ketum Umum Partai di parlemen yang paling muda hari ini," jelas Jansen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: PDIP Tertinggi, Demokrat Tembus 3 Besar
Kemudian, dia juga menyampaikan survei Kompas juga sebagai jawaban peran PD selaku oposisi di luar pemerintahan. Kata Jansen, hasil survei ini merupakan 'resultante' dari sikap dan posisi yang diambil PD dan kadernya dalam mengawasi jalannya dan kebijakan Pemerintahan Jokowi.
Dengan demikian, ia menilai ikhtiar PD dalam tiga tahun terakhir diterima dengan baik oleh masyarakat. "Dan kami akan terus konsisten mengambil posisi, jalan dan sikap ini. Sebagai penyambung kegelisahan dan keresahan rakyat," jelas Jansen.
Lebih lanjut, dia menyinggung PD yang pernah berada di pemerintahan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat Presiden RI periode 2004-2014. Dia bilang PD di mata publik memang berada pada dua sisi sekaligus yaitu retrospektif (masa lalu) dan prospektif (masa depan).
"Dalam konteks retrospektif rakyat mungkin hari-hari ini mulai merasakan, bahwa masa pemerintahan pak SBY keadaan lebih baik. Misalnya soal kerukunan, di masa Demokrat dulu, mungkin mereka merasa jauh lebih rukun dan damai di Indonesia," tuturnya.
Pun, terkait konteks prospektif, ia menilai publik mungkin berharap PD ke depan bisa memimpin dan kembali ke pemerintahan. "Sehingga keadaan seperti dulu yang mereka rasakan bisa terulang dan terjadi kembali," kata Jansen.
Mengutip data Litbang Kompas, dalam simulasi tren pilihan parpol papan atas, PD berada di urutan tiga dengan 11,6 persen. PD berada di bawah PDIP dan Gerindra. Adapun, PDIP meraih 22,8 persen dan Gerindra 12,5 persen.
Sementara, Golkar terlempar ke posisi empat dengan 10,3 persen. Dibandingkan survei Litbang Kompas Januari 2022, Golkar sebenarnya naik dari 8,6 persen menjadi 10,3 persen. Namun, PD juga naik dari 10,7 persen menjadi 11,6 persen.
Survei Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dalam kurun waktu 26 Mei-4 Juni 2022. Responden dalam survei kali ini sebanyak 1.200.
Responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Survei ini memiliki tingkat kepercayan 95 persen dengan margin of error +-2,8 persen.