Hasto: PDIP Bisa Usung Capres-Cawapres Sendiri
- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu yakni Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghangatkan situasi politik dalam menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini PDIP belum berpikir untuk koalisi karena masih terlalu dini membicarakan Pilpres 2024.
Menurutnya, secara perolehan suara PDIP bisa mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sendiri pada 2024 mendatang. Hal ini tidak terlepas dari dukungan rakyat.
"Kami bisa mengusung calon sendiri karena dukungan rakyat sudah teruji di Pilpres 2019 lalu," ujar Hasto dalam keterangannya dikutip Sabtu, 21 Mei 2022.
Saat ini, kata Hasto, PDIP masih fokus menggerakkan semangat gotong-royong untuk mewujudkan kepercayaan rakyat. "Ini upaya untuk modal politik bagi PDIP mengusung calon sendiri," ujarnya.
Terpisah, Ketua Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP), Mochtar Mohamad mengungkapkan, LGP sudah jauh-jauh hari memprediksi bahwa DPP PDIP akan mengusung kader sendiri. Dia meyakini jika yang akan diusung adalah Ganjar-Puan.
Sampai saat ini, hanya PDI Perjuangan yang sudah mempunyai tiket nyapres. Adapun dari lawan koalisi belum kelihatan bentuknya. "PDI Perjuangan sudah memenuhi itu, karena minimal syarat 115 kursi, sedangkan sekarang posisi PDI Perjuangan mempunyai 128 kursi di parlemen," kata Mochtar.
Untuk kader sendiri, lanjut Mochtar, PDI Perjuangan sudah siap dengan kader terbaiknya yang sudah mempunyai reputasi, rekam jejak yang tak diragukan lagi, yakin Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
"Mas Ganjar dan Mbak Puan kader yang sudah siap. Ini menjadi peluang besar Mas Ganjar dan Mbak Puan menang satu putaran. Kenapa bisa? karena Mas Ganjar dan Mbak Puan menjadi lokomotif membawa PDIP Perjuangan menjadi mayoritas tunggal," ujarnya.
Mochtar Mohamad meyakini, pada Pemilu Legislatif yang akan datang akan banyak partai yang tidak lolos di parliamentary threshold. Dia memprediksi hanya ada di kisaran 3 sampai 6 partai yang lolos. "Ini apa? karena partai lain tidak memiliki kader capres yang kuat," ujarnya.