Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

Ketum Partai Demokrat AHY saat sowan ke Rais Aam NU KH Miftachul Akhyar.
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal.

VIVA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sowan ke Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Miftachul Akhyar di kompleks Pesantren Miftachus Sunnah di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 20 Februari 2022. Pada kesempatan itu, AHY tampil ala santri, berkopiah hitam dipadu sarung dan jas berwarna biru khas Demokrat.

Ketum Partai Demokrat AHY saat sowan ke Rais Aam NU KH Miftachul Akhyar.

Photo :
  • VIVA/ Nur Faishal.

Didampingi Sejumlah Pengurus DPP Demokrat

Mendampingi AHY, sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat, di antaranya, Sekjen Teuku Rifky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, anggota DPR dari Demokrat Ra Hasani Zuber, dan Wakil Gubernur Jatim sekaligus calon Ketua DPD Demokrat Jatim, Emil Elistianto Dardak. AHY kemudian beramah-tamah dengan Kiai Miftach selaku tuan rumah.

AHY mengatakan silaturrahim tersebut sebagai tanda dan bukti bahwa Partai Demokrat siap bersinergi dengan Nahdlatul Ulama untuk mewujudkan pembangunan SDM santri dan santriwati yang berkarakter dan berintegritas. “Misalnya dengan beasiswa santri dan bantuan lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia," katanya.

Baca juga: Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

AHY mengatakan bonus demografi yang dimiliki Indonesia pada tahun 2030 sampai 2035 harus disikapi secara serius oleh pemerintah agar bisa meningkatkan kualitas SDM generasi muda. Dengan peningkatan generasi muda yang berkarakter dan integritas, maka bonus demografi itu akan bisa dimanfaatkan menjadi hal yang positif bagi pembangunan di Indonesia.

"Tahun 2030 sampai tahun 2035 Indonesia akan mencapai bonus demografi 70 persen penduduk itu mencapai usia produktif. Beliau [KH Miftachul Akhyar] berpesan kepada kita bahwa perlu membangun generasi muda yang berkarakter dan berintegritas agar nanti bonus demografi tidak menjadi bencana demografi," ujarnya.

Kesamaan NU dan Partai Demokrat

Pada posisi inilah menurut AHY NU dan Partai Demokrat mempunyai kesamaan yakni sama-sama berkomitmen tinggi menjaga Islam moderat dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Spirit perjuangan para pahlawan untuk menjaga persatuan dinilai perlu diimplementasikan dalam gerakan politik yang dilakukan oleh Demokrat.

"Alhamdulillah, baik NU dan Demokrat tentu memiliki banyak kesamaan, termasuk dalam spirit perjuangan menjaga utuhnya NKRI Indonesia," ujar AHY.

Gerakan Dakwah

Sementara itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengatakan bahwa NU adalah organisasi yang fokus terbesarnya adalah pada gerakan dakwah yang ramah dan merangkul. “NU ingin mengembangkan sayap dan dakwah, bukan hanya ngurusi nusantara, tapi juga dunia,” katanya.

Karena itu, Kiai Miftach berpesan agar silaturrahim seperti yang dilakukan Partai Demokrat menjadi agenda yang utama, terutama dalam hal mengusung dan menebarkan Islam washatiyah dan dakwah.

“Bangsa butuh tangan-tangan halus. Apalagi Indonesia mayoritas pemeluk muslim dan 75 persennya Nahdliyin, baik yang struktural dan tidak, dan Mas AHY ini termasuk di dalamnya. Maka saya berharap banyak berdakwah melalui partai dan organisasi dan harus saling bersinergi,” pungkas Kiai Miftach.