Mayoritas Warga Papua Ingin Pengganti Klemens Tinal Segera Ditentukan
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Posisi Wakil Gubernur Papua saat ini kosong karena Klemens Tinal meninggal dunia pada 21 Mei 2021. Kekosongan yang hampir setahun itu membuat Mayoritas publik Papua menginginkan pengganti Klemens agar segera ditentukan.
Keinginan sikap mayoritas warga Papua itu terpotret dalam penelitian jajak pendapat yang dilakukan Laboratorium Suara Indonesia (LSI). Dalam survei itu, diketahui keinginan warga Papua terkait Wakil Gubernur Papua segera ditentukan untuk mengoptimalkan kebijakan pelayanan publik.
Dalam politik, yang menentukan pengganti Klemens merupakan wewenang parpol koalisi pengusung duet Lukas Enembe dan Klemens Tinal. Namun, suara masyarakat Papua tak boleh dikesampingkan karena Masyarakatlah yang memilih Lukas Enembe & almarhum Klemens Tinal di Pilkada 2018.
Direktur Eksekutif LSI, Albertus Dino menjelaskan, warga Papua yang terpilih sebagai responden dalam survei ini sebanyak 1.226 orang. Responden itu tersebar secara proposional di 29 Kabupaten/kota dari populasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 2019 sejumlah 3,5 juta pemilih.
Pun, penentuan responden terpilih mengunakan metode multistage random sampling dengan waktu survei 3-21 Januari 2022. Lalu, survei ini memiliki memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
"Hasil temuan survei, sebanyak 76,8 persen masyarakat Papua menginginkan agar Wakil Gubernur Papua segera ditentukan dan dilantik. Dengan alasan pelayanan masyarakat di Papua lebih optimal. Dan, sebanyak 15,6 persen tidak peduli dengan posisi Wakil Gubernur Papua. Sedangkan, sebanyak 7,6 persen tidak menjawab," kata Albertus dalam keterangannya, Senin, 31 Januari 2022.
Albertus mengatakan, dari survei juga ditemukan sosok Wagub Papua yang diinginkan masyarakat adalah dari kalangan sipil. Sebanyak 73,7 persen mau pengganti Klemens berasal dari kalangan sipil, bukan mantan atau pensiunan anggota Polri/TNI.
Kemudian, 4,7 persen ingin sosok dari kalangan Polri/TNI. Lalu, 10,4 persen tak mempersoalkan latar belakang Wagub Papua, serta 11,2 persen tidak menjawab.
Lebih lanjut, survei juga mengungkap 86,2 persen menginginkan Wagub Papua mesti putra asli dari kabupaten dan kota di Papua. Dan, 7,2 persen tidak mempersoalkan putra asli dari Papua. Sementara, 6,6 persen tidak menjawab
"Hasil penelitian juga menemukan bahwa sebanyak 69,8 Wagub Papua harus dari kalangan muda Papua. Sedangkan, 22,6 persen tidak harus dari kalangan muda Papua dan sebanyak 7,6 tidak menjawab," jelas Albertus.
Selain itu, dia menambahkan, sosok Wagub yang diinginkan mayoritas publik Papua yaitu 90,4 persen mau figur pemimpin daerah yang merakyat. Lalu, sebanyak 89,7 persen ingin figur yang punya pengalaman kepemimpinan organisasi dan pemerintahan.
Dari hasil survei, diketahui preferensi warga Papua saat diminta memilih nama untuk posisi Wagub menemani Gubernur Lukas Enembe memimpin pemerintahan provinsi Papua.
"Dengan pertanyaan terbuka, maka nama Ketua DPD Hanura dan juga menjabat sebagai Sekretaris umum KONI Papua Kenius Kogoya menjadi pilihan yang terbanyak untuk menduduki posisi Wagub Papua, dan dipilih sebanyak 34,8 persen," tuturnya.
Lalu, Wakil Ketua DPRP Papua Yunus Wonda masuk pilihan warga Papua dengan 12,3 persen. Ada juga adik almarhum Klemen Tinal, Fernando Yansen Tinal yang juga anggota DPRP Papua dengan dipilih 8,2 persen. Selanjutnya ada politikus Golkar Paskalis Kossay 7,3 persen, eks Bupati Yahukimo Ones Pahabol.
Dalam survei juga muncul nama Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom dengan dipilih 7,1 persen. Selain itu, deputi BNPP Paulus Waterpauw 5,3 persen, dan John Tabo yang kini menjabat Bupati Kabupaten Mamberamo Raya dipilih sebanyak 4,6 persen. Adapun yang tak menjawab sebanyak 20,4 persen.
Albertus menjelaskan, tingginya keterpilihan Kenius Kogoya sebanyak 34,8 persen karena dia masih muda, berpengalaman dan putra asli Papua.
"Kenius Kogoya itu masih muda, punya banyak pengalaman, dan asli Papua. Sementara tokoh-tokoh yang lain, ada juga yang dari Papua Barat," kata Albertus.
Diketahui, posisi Wagub Papua kosong sejak 21 Mei 2022. Wagub Papua Klemens Tinal meninggal dunia karena sakit dan dalam perawatan di RS Abdi Waluyo Jakarta, 21 Mei 2021. Terkait calon penggantinya, sempat muncul polemik di kalangan parpol pengusung.