Wisma Atlet Di-lockdown Buntut Omicron, DPR Saran Ini ke Pemerintah

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • ANTARA/ Muhammad Zulfikar.

VIVA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 memberlakukan kebijakan lockdown sementara Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Langkah ini dinilai tepat sebagai antisipasi penyebaran virus varian baru Omicron.

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan langkah itu sudah benar mengingat kasus temuan Omicron berasal dari pekerja di Wisma Atlet. Selama masa lockdown, menurut dia, seluruh penghuni Wisma Atlet dan pekerja di sana harus dipastikan sehat dan tidak tertular. 

Menurut dia, jika ditemukan ada yang tertular, perlu ditangani secara baik dan dikarantina di tempat yang lebih aman.

"Dengan lockdown, orang tidak boleh masuk dan keluar lagi ke wisma selama 7 hari ke depan. Semua orang yang ada di dalam, diharapkan dapat bersabar. Begitu juga keluarga yang ada di luar diharapkan dapat menunggu, kata Saleh melalui keterangannya pada Jumat, 17 Desember 2021.

Saleh bilang kalau mau berkomunikasi, bisa melalui gadget atau alat komunikasi lain. Namun, lanjut dia, harus dipastikan kebutuhan logistik mereka yang ada di Wisma Atlet bisa terpenuhi seperti makan, minum, perlengkapan harian. Dengan begitu, mereka bisa melalui hari-hari karantina di sana dengan baik.

“Saya melihat bahwa lokcdown Wisma Atlet harus dilengkapi dengan testing dan tracing yang lebih luas,” jelas dia.

Sebab, selama sepekan terakhir banyak orang yang berinteraksi atau kontak erat dengan orang yang dikarantina atau petugas yang bekerja di sana. Artinya, mereka yang sempat berinteraksi dan kontak erat bisa saja kemungkinan terinfeksi. Maka itu, orang-orang inilah yang perlu ditelusuri.

"Kalau pendataannya bagus, saya kira tidak sulit untuk menemukan orang-orang tersebut. Apalagi kalau penghuni dan pekerja di wisma bisa memberikan informasi. Testing dan tracing ini diperlukan untuk memastikan bahwa varian Omicron ini tidak menyebar di luar wisma,” lanjut Ketua Fraksi PAN DPR tersebut.

Sementara, Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Alifudin meminta pemerintah membuat kebijakan khusus terkait masuknya Omicron ke Indonesia. Menurutnya, perlu dijadikan pelajaran bersama tentang pendeteksian dini di setiap kedatangan dari luar negeri

"Pemerintah harus membuat kebijakan khusus yang lebih ketat WNA atau WNI yang keluar masuk dari luar negeri dan membuat kebijakan secara keilmuan kesehatan agar masyarakat lebih tenang," kata dia.

Pun, ia meminta agar masyarakat tetap tenang tapi harus waspada. Apalagi yang sudah melakukan vaksin, tetap jaga protokol kesehatan di mana pun aktivitas berada.