Prabowo Luncurkan Kapal Cepat Rudal, DPR: Sangat Bermanfaat di Natuna

VIVA Militer: Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter TNI Angkatan Laut
Sumber :
  • Instagram/@kemhanri

VIVA – Anggota Komisi I DPR RI, Saifullah Tamliha merespon positif peluncuran kapal cepat rudal atau KCR buatan dalam negeri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Menurut Saifullah, kapal cepat rudal ini menjadi hal yang patut dibanggakan oleh Indonesia.

Ini juga membuktikan bahwa Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata dalam pembuatan Alutsista. Adanya KCR ini juga sangat dibutuhkan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki bentang laut yang sangat luas.

"Baguslah. Sebagai anak negeri tentulah kita bangga anak negeri ini bisa memberdayakan sumberdaya manusia untuk membuat kapal. Dan kapal yang bergerak cepat itu sangat dibutuhkan," kata Saifullah saat dihubungi VIVA, Senin 6 Januari 2021

KCR ini, kata Saifullah, sangat dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia, khususnya di Laut Natuna Utara yang belakangan mulai meningkat tensinya. Dengan adanya kapal cepat rudal ini, tentunya aparat keamanan yang menjaga laut Indonesia akan memiliki tambahan kekuatan.

"Terutama dibutuhkan di daerah yang rawan konflik para nelayan, terutama di Laut Natuna Utara. Kita sudah tidak lagi menyebut Laut China Selatan, tapi Laut Natuna Utara. Kapal itu sangat bermanfaat di Natuna," ujarnya

Jika para penjaga kedaulatan laut Indonesia mendapatkan tambahan kekuatan, tentunya bisa melindungi para nelayan Indonesia di kawasan yang tengah terjadi konflik.

"Itu bisa melindungi kapal-kapal kita dari cost guard dari negara Tiongkok, Amerika, Vietnam dan lain-lain. Sehingga adanya kapal itu sangat bagus bagi Indonesia," ujarnya

Tuan di Laut, Darat dan Udara

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto meluncurkan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter yang kelima produksi galangan kapal industri pertahanan dalam negeri PT PAL Indonesia (Persero).

VIVA Militer: Peluncuran Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI Angkatan Laut

Photo :
  • Instagram/@kemhanri

Pada acara yang digelar di Ship Lift Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Kaharuddin Djenod.

"Tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat. Ditopang dengan industri pertahanan yang kuat agar kita menjadi negara yang mandiri," kata Prabowo dalam sambutannya.

Pembangunan kapal ini untuk memperkuat dan memodernisasi kebutuhan alutsista di jajaran TNI Angkatan Laut (AL) sekaligus merupakan bagian dari kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan amanah Undang-Undang No 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak cepat, sesuai fungsi, pengamanan wilayah maritim, dan mengejar?? kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut RI.

"Kita punya cita-cita besar, harus jadi tuan di laut, darat, dan udara kita sendiri. Kita bersahabat dengan semua negara tapi kita akan mempertahankan kedaulatan dengan segala cara," kata mantan Danjen Kopassus ini dalam siaran persnya.

Peluncuran kapal KCR kelima ini kembali menjadi bukti atas kemampuan dan kompetensi yang dimiliki anak bangsa di PT PAL sebagai industri pertahanan dalam negeri. Pembangunan kapal KCR kelima yang rencananya diberi nama KRI Kapak ini tidak hanya meliputi pembangunan platform, tetapi termasuk instalasi sistem sensor dan senjata.

Kapal KCR 60 Meter kelima ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang, memiliki berat 500 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi "full load" serta "endurance" 5 hari. Kapal ini memiliki jarak jelajah 2.400 Nm pada kecepatan 20 knot.