5 Alasan Pemilih Jokowi Mulai Kepincut Prabowo
- Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA – Lembaga Indonesia Survey Center baru-baru ini merilis hasil survei elektabilitas dan popularitas sejumlah tokoh yang digadang sebagai calon presiden 2024.
Berdasarkan hasil temuan survei yang digelar pada 7 hingga 21 Oktober 2021, mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas jauh di atas kandidat potensial calon presiden lainnya.
Popularitas Prabowo dinilai paling tinggi dibandingkan tokoh-tokoh lain yang digadang-gadang menjadi calon presiden dengan perolehan mencapai 90,3 persen.
Yang lebih mengejutkan lagi, temuan Indonesia Survey Center menyatakan ada kecenderungan para pemilih pasangan Jokowi-Maruf pada Pemilu Presiden 2019 lalu, mulai 'jatuh hati' kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Banyak pemilih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 akan memilih Prabowo Subianto pada kontestasi 2024. Jumlahnya mencapai 22,7 persen," kata Peneliti senior Indonesia Survey Center, Chairul Ansari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 15 November 2021.
Apa saja faktor yang menyebabkan para pemilih Jokowi ini mulai kepincut dengan Prabowo:
1. Prestasi sebagai Menhan
Berdasarkan survei, Menhan Prabowo Subianto dinilai serius dan fokus sebagai Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi-Maruf. Prabowo dianggap berhasil karena mampu menerjemahkan serta menyelesaikan program-program pertahanan Presiden Jokowi.
Bahkan, Prabowo Subianto dipercaya Presiden Jokowi untuk menyiapkan food estate atau dikenal sebagai lumbung pangan, khususnya komoditas tanaman yang mengandung karbohidrat, seperti singkong.
Pelibatan Menhan Prabowo dalam program ketahanan pangan ini, diakui Jokowi sebagai rencana pengembangan lumbung pangan mengantisipasi peringatan dari Badan Urusan Pangan PBB (FAO) mengenai ancaman krisis pangan di masa depan dan juga antisipasi perubahan iklim.
2. Negarawan
Prabowo Subianto dinilai sebagai sosok yang memiliki nilai kebangsaan yang tinggi dan seorang negarawan. Hal ini tercermin ketika mantan Danjen Kopassus itu bersedia bergabung dalam kabinet Jokowi-Maruf sebagai Menteri Pertahanan.
Padahal sebelumnya, Jokowi dan Prabowo terlibat dalam pertarungan politik capres yang sengit, bahkan polarisasi antar kedua kubu sangat tajam. Prabowo juga sempat mengklaim kemenangan dan mengungkit kecurangan dalam pilpres yang dimenangkan Jokowi.
Setelah itu berakhir, Prabowo membuka komunikasi dengan Jokowi menerima ajakan dari Presiden Jokowi untuk bergabung di kabinetnya sebagai Menteri Pertahanan. Artinya, Prabowo dinilai lebih mengedepankan alasan-alasan kebangsaan dari pada kelompok.
3. Akrab dengan Jokowi
Alasan berikutnya ialah, meskipun Jokowi dan Prabowo yang telah dua kali bersaing sengit di Pilpres namun keduanya tetap terlihat akrab. Hal ini tercermin dari sikap keduanya yang sering mengikuti agenda pemerintahan secara bersama-sama, termasuk agenda Kementerian Pertahanan.
Terakhir, Prabowo mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, 9 November 2021. Jokowi dan Prabowo berpose bersama di pelataran patung Sukarno Menunggang Kuda di Kemenhan.
4. Bela Jokowi
Prabowo Subianto diketahui menegur politikus Gerindra Fadli Zon buntut cuitannya di twitter yang menyindir Presiden Jokowi soal banjir di Sintang di tengah kunjungannya ke Lombok untuk meresmikan sekaligus menjajal Sirkuit Mandalika. Teguran Prabowo itu disampaikan melalui Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman saat dikonfirmasi, menyatakan pernyataan Fadli Zon tidak mewakili fraksi di DPR ataupun partai. Pihaknya pun meminta maaf apabila pernyataan Fadli itu menimbulkan ketidaknyamanan.
5. Akui Prestasi Jokowi
Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menilai kepemimpinan Presiden Jokowi dalam penanganan COVID-19 efektif. Ia bersyukur Indonesia tidak menerapkan lockdown keras sebagai respon pembatasan penyebaran COVID-19 tapi melakukan PPKM secara bertahap.
"Tapi kami rasa bahwa dengan suara-suara yang ingin memperkeruh keadaan, itu tidak perlu dihiraukan. Kita sudah berada di jalan benar. Jadi kepemimpinan Pak Jokowi efektif, Pak. Saya mengakui itu dan saya hormat sama Bapak," kata Prabowo saat pertemuan Jokowi dengan pimpinan parpol koalisi di Istana Negara, 25 Agustus 2021.
"Saya lihat, saya saksi, saya ikut dalam kabinet kepemimpinan, keputusan-keputusan Bapak cocok untuk rakyat kita. Saya kira bagus. Tim kita di kabinet cukup kompak dan kita kerjanya baik, Pak," sambungnya