Salim Segaf PKS Soroti Pecah Belah, Ada Kelompok Merasa Pancasilais

Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri menyoroti munculnya stigma di masyarakat yang berujung terjadinya pembelahan antar anak bangsa. Ia mengkritisi masih ada suatu kelompok yang merasa paling Pancasilais.

Menurutnya, kelompok tersebut juga paling merasa punya peran untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salim merasa hal ini terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

"Terus terang prihatin terjadi pembelahan di antara anak bangsa ini. Satu kelompok merasakan saya lah yang paling Pancasilais. Saya lah yang sangat cinta kepada NKRI," kata Salim dalam dialog kebangsaan Bela Negara Tanggungjawab Bersama, Rabu, 9 November 2021.

Sorot Kebangsaan Indonesia - NKRI - Kesatuan Bangsa

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Dia menyebut kelompok tersebut kerap menyudutkan pihak kelompok lain tidak Pancasilais dan tidak NKRI. Menurutnya, fenomena ini seharusnya mesti jadi perhatian bersama.

Salim menyampaikan bila terjadi terus menerus maka yang ada justru pembelahan di masyarakat. Ia bilang bila kondisi itu terjadi maka akan merugikan semua pihak.

"Ini kita dengar. Tapi, semestinya kita tidak hanya mendengar saja. Saya berharap ada dialog dan memanggil mereka-mereka tersebut. Menyadarkan satu dengan dengan yang lain. Kalau ini terjadi ya terjadi pembelahan terhadap bangsa," jelas eks Menteri Sosial era Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Pun, dia berharap negara RI memiliki banyak pemimpin yang bisa mengikuti jejak para pendiri bangsa yang berbuat tanpa pamrih. Pemimpin yang berjuang untuk negeri ini.

"Para pejuang, para perintis kemerdekaan, para pendiri bangsa yang harus kita jadikan suri tauladan. Kita wujudkan cita-cita mereka untuk negeri yang sama-sama kita cintai. Bukan hanya merdeka saja, tapi mereka punya cita-cita yang mulia untuk bangsa," tutur Salim.

Menurut dia, RI sebagai negara kepulauan dari Sabang sampai Merauke memiliki daya tarik. Ia bilang dunia melirik RI untuk dikuasai.

"Di sinilah sumber pangan, matahari sepanjang tahun. Air di mana-mana. Dunia juga mengincar negeri ini. Penjajahan seperti model zaman lama sudah tidak ada lagi. Yang ada ekonomi kita dikuasai, budaya asing masuk," kata Salim.