Irma Chaniago Kritik Relawan yang Dorong Reshuffle dengan Isu Tes PCR
- ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana
VIVA – Bekas Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, menyesalkan dengan serangan para relawan yang sengaja mendorong reshuffle kabinet di tengah ramainya isu tes PCR. Irma menyebut terang - terangan, kelompok relawan Projo dan para 'Jokowers' pendukung Jokowi lainnya, telah membuat gaduh.
Irma meminta, mereka para relawan menahan diri, bukan justru membuat kegaduhan baru dari informasi yang baru saja dilaporkan suatu media majalah mingguan
"Yang membuat saya makin heran kok bisa- bisanya beberapa relawan (Jokowers) ikut- ikutan menambah kegaduhan dari informasi tulisan 'diduga' tanpa data tersebut, terus minta Presiden untuk melakukan reshuffle? Tidak cerdas dan justru mencederai kepercayaan Presiden kepada menteri yang bekerja mencari vaksin, mendorong obat terapi murah untuk COVID-19," kata Irma dalam pesan singkatnya, Sabtu 6 November 2021.
"Hanya karena sang Menteri memiliki yayasan kemanusian yang saham nya hanya 6 persen di perusahaan, di-framing mendapat cuan dari bisnis PCR?," sambung Irma.
Irma bilang, sebaiknya para relawan itu paham kedudukan Yayasan apalagi dengan kegiatan kemanusiaan tidak mengambil profit. Irma juga meminta, Kementerian Kesehatan memberi klarifikasi untuk meluruskan kabar yang tengah menuai pro- kontra di masyarakat tersebut.
Di sisi lain, ia menduga, di balik gaduhnya isu ini, ada seseorang yang mendompleng.
"Yang kebelet menggantikan dan ingin naik jadi Menteri, sebaiknya tunjukkan kinerja pada tupoksinya, jangan gunakan Jokowers sebagai batu loncatan," kata Irma yang juga politisi Partai Nasdem.
Sebelumnya diketahui, Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ) yang merupakan relawan Presiden di masa Pemilu menyatakan sikap bersama terkait isu politik, sosial dan ekonomi belakangan ini. PROJO, SEKNAS Jokowi, BARA-JP, KAPT, Almisbat, RPJB, DUTA Jokowi, RKIH, hingga Joman.
Pada intinya, mereka meminta mengevaluasi para menteri yang ikut berburu rente dalam hal penanganan COVID-19. Tidak hanya, Jokowi juga diminta memerhatikan betul sejumlah menteri yang tidak fokus akan kinerjanya karena sibuk memoles citra demi Pemilu 2024. Hal ini dianggap mengganggu karena membahayakan warisan pemerintah Jokowi ketika kelak berakhirnya jabatan Presiden.
Baca juga: Perkumpulan Dokter Ogah Jadi Kambing Hitam Bisnis Tes PCR