Capres 2024, Hasto: Tunggu Momentum Tepat, Bukan Asal Deklarasi

Hasto Kristiyanto Saat Peresmian Patung Soekarno
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita

VIVA – Silang pendapat antar kader terkait pencalonan untuk suksesi kepemimpinan nasional pada Pemilu 2024, terutama untuk calon presiden atau capres, membuat Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat suara.

Hasto menjelaskan, partainya berkomitmen untuk terus memerkuat tradisi demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa.

“Demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral-individual. Demokrasi Indonesia mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong royong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas gotong royong, bukan individual. PDI Perjuangan sendiri telah membangun demokrasi yang semakin matang, agar lahir pemimpin bangsa yang hebat," kata Hasto dalam keterangannya yang diterima, Jumat 15 Oktober 2021.

Bukan Asal Deklarasi

Pemberian Bantuan Kader PDIP Kepada Korban COVID-19

Photo :
  • PDI Perjuangan

Soal siapa yang akan akan ditetapkan sebagai capres mendatang, kata Hasto, partainya mengacu pada aturan organisasi yang termuat dalam Kongres V beberapa waktu lalu. Yakni soal pencalonan Presiden - Wakil Presiden diberikan mandat kepada sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam mengambil keputusan. Kata Hasto, PDIP terus memerhatikan dinamika politik yang berkembang.

"Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat. Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi. Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih," ucap politisi asal Yogyakarta itu.

Hasil Kaderisasi

Hasto lantas memaparkan, banyak pemimpin saat ini yang lahir sebagai buah dari hasil kaderisasi. Ia menyebut sejumlah nama seperti Muhammad Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, I Wayan Koster, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani H. Maming hingga Sutan Riska. Mereka tersebar di ranah eksekutif, legislatif dan struktur organisasi kepartaian.

Oleh karenanya, ia juga melihat dari sisi lain. Mungkin ada saja sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemik, lalu memgambil jalan pintas dengan mencalonkan sosok tertentu untuk berbagai subjektivitas.

Sekadar diketahui, dinamika mengenai Capres 2024 kembali menghangat di PDIP. Silang pendapat itu muncul setelah deklarasi dukungan kelompok relawan Seknas Ganjar Indonesia (SGI) kepada Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo Albertus Sumbogo, hadir menyampaikan dukungan.

Dukungan itu kemudian ditanggapi Ketua Badan Pemenangan Pemilu yang juga Ketua PDIP Jawa Tengah Bambang 'Pacul' Wuryanto. Menurut Pacul, kader yang ikut-ikutan relawan mendeklarasikan calon presiden ibarat banteng yang keluar barisan, atau bisa disebut 'celeng'.

Belakangan juga mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut pernyataan Pacul kerap tanpa logika berpikir.