Kepuasan Atas Kinerja Jokowi Turun, Faldo: Masih Mendekati 60 Persen
- ANTARA FOTO/Sopian/Pool/wpa/aww.
VIVA – Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, merespons temuan terbaru dari lembaga Indikator Politik. Lembaga itu menyebut, tingkat kepuasan masyarakat yang diwakili oleh responden menurun terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut Faldo, temuan itu hal yang wajar. Menurut dia, semua negara sedang menghadapi persoalan pandemi COVID-19.
“Ini persoalan semua negara. Alhamdulilah, kepercayaan yang masih mendekati 60 persen menjadi energi untuk pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan,” kata Faldo kepada wartawan, Senin 27 September 2021.
Faldo bilang, pemerintah tentu mengamati hasil survei tersebut. Ia menyebut, hasilnya juga tak jauh berbeda dengan versi internal milik Istana.
Namun yang pasti, kata dia, pemerintah terus bekerja, terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini. Ia menekankan upaya pemerintah dalam menghadapi pandemi ini sudah terlihat hasilnya.
“Strategi yang ditempuh selama ini sudah memperlihatkan hasil. Kami terus bekerja untuk mendorong pemulihan. Pada 2021, dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp744,8 triliun, meningkat dari realisasi PEN sebesar Rp575,8 triliun pada 2020. Dunia internasional juga apresiasi langkah-langkah kita,” kata dia.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan hasil temuan terbaru dari survei yang dilakukannya. Salah satunya mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan sejak sebelum pandemi COVID-19, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi memang mengalami penurunan. Hingga kini, masyarakat yang sangat puas berjumlah 2,3 persen dan cukup puas 55,8 persen.
"Kepuasan terhadap Presiden, jadi yang sangat puas atau cukup puas terhadap kinerja presiden secara umum itu ada 58,1 persen. Kabar baiknya itu masih di atas 50 persen," tutur Burhanudin, dalam konperensi pers virtualnya.
Namun, ia menyebut tren penurunan berlanjut sampai saat ini. Padahal, sebelum pandemi itu kepuasan terhadap Jokowi ada di angka sekitar 70 persen.
"Tetapi trend penurunannya, ini penurunannya belum berhenti dibanding sebelum pandemi. Sebelum pandemi itu sekitar 70-an persen yang puas dengan kinerja presiden, jadi trennya masih menurun," jelas Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan, banyak di negara-negara lain yang mengalami pandemi seperti Indonesia, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemimpinnya turun drastis. Seperti yang terjadi di Brazil dan Meksiko. Maka meski menurun, angka kepuasan terhadap Jokowi menurutnya masih cukup baik.