Ade Armando Serang Habib Rizieq: Kebetulan Saja Beretnik Arab
- VIVAnews/Foe Peace Simbolon
VIVAnews - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando menyerang imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Ade menyebut Habib Rizieq bukanlah ulama berpendidikan Islam yang mendalam.
"Dia kebetulan saja beretnik Arab, fasih bicara Arab, dan bisa membangun citra bahwa dia keturunan Nabi Muhammad," kata Ade dalam sebuah video yang diunggah Cokro TV di Youtube, dikutip VIVAnews, Selasa, 11 Februari 2020.
Menurut Ade, kelakuan Habib Riziew sama sekali tidak mencerminkan seorang ulama yang layak jadi panutan. "Jangan lupa lho, dia itu menyerukan revolusi di Indonesia untuk melawan pemerintah sah," ujarnya.
Selain itu, lanjut Ade, Rizieq Shihab juga menolak demokrasi, menghina Kristen, dan terlibat dalam skandal chat mesum. "Dan sampai sekarang dia masih dipercaya sebagai Imam Besar FPI."
Tak sampai di sana, Ade juga mengomentari Ketua FPI yang sekarang yaitu Sobri Lubis. Menurutnya, Sobri Lubis juga beda-beda tipis. "Berangasan," kata Ade.
Ade mengaku masih menyimpan video di saat dia menyerukan pendukungnya untuk membunuhi pemeluk Ahmadiyah. "Di panggung dia bilang Ahmadiyah itu halal darahnya. Itu ulama macam apa?" katanya
"Dia menyerukan pembunuhan orang-orang Ahmadiyah hanya karena beda pendapat," kata dia lagi.
Atas pernyataan dalam video tersebut, Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar menolak organisasi yang dia bela disebut jahat. Sebaliknya, Aziz menilai bahwa yang penjahat sesungguhnya adalah Ade Armando sendiri.
"Justru penjahat sejati yang kebal hukum itu ade armando, hampir seluruh pernyataannya cuma asal bunyi dan tidak ada dasar serta cenderung ngawur," kata Aziz saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 11 Februari 2020.
Aziz menyebut pernyataan Ade sebagai penipuan publik, penghasutan dan pembodohan publik. Ditambah lagi, dia menilai pernyataan dan segala yang keluar dari mulut Ade serta postingannya banyak berisi hinaan dan cacian serta cemoohan baik terhadap agama Islam, terhadap Nabi Muhammad SAW, terhadap beberapa individu maupun kelompok masyarakat, terhadap ulama dan ustaz.
"Dan aneh bin ajaibnya dia bebas melenggang dan bicara apapun kemanapun meski beberapa sudah berstatus tersangka, apa tidak hebat namanya?" katanya.
Saat ditanya apa langkah yang akan FPI ambil selanjutnya, Aziz mengatakan bahwa mereka akan terus meminta keadilan ditegakkan terutama buzzer-buzzer itu. Dia juga sudah melaporkan Ade ke Polda Metro Jaya.
"Sudah di Polda. Lagi proses," kata dia.