Kongres di Kendari Diyakini Tak Munculkan PAN Sempalan Baru

Sekjen PAN, Eddy Soeparno.
Sumber :
  • VIVAnews / Lilis Khalisotussurur

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Eddy Soeparno, mengatakan tanda-tanda aklamasi dalam pemilihan ketua umum pada forum Kongres V di Kendari belum terlihat. Eddy melihat partainya membuka selebar mungkin semua kader yang ingin maju.

"Jadi saya tidak melihat dinamika yang mengarah ke jumlah suara yang berserakan di mana atau mengumpul di suatu tempat," kata Eddy di kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis malam, 30 Januari 2020.

Atas pernyataannya itu, Eddy yang juga menjabat Ketua Panitia Pengarah Kongres, menyatakan semua kandidat punya peluang. Artinya, ia menyatakan kontestasi pemilihan ketua umum merupakan hal biasa bagi partai berlambang matahari tersebut meski di dalamnya terdapat dinamika.

"Sebagai sekjen, forum yang kita buka adalah forum demokrasi yang sebaik-baiknya," kata dia.

Soal kandidat, panitia pelaksana (OC) Kongres sendiri diketahui belum membuka pendaftaran secara resmi. Di sisi lain Wakil Ketua Umum PAN, Bima Arya, menyebut partainya sudah dewasa menghadapi demokrasi di internal.

Baik aklamasi ataupun pemungutan suara, kata dia, partainya diyakini tetap solid dan tidak memunculkan PAN sempalan baru setelahnya. Hal itu sudah ditunjukkan pada dua kongres sebelumnya yakni pada 2010 secara aklamasi memilih Hatta Rajasa. Dan di Kongres keempat, 2015, mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu maju kembali, kemudian dikalahkan oleh Zulkifli Hasan.

"Kami sudah punya pengalaman, Kongres di Bali (Zulhas menang) selisih tipis, di Batam (Hatta Rajasa) berakhir dengan konsensus. Sehingga kita sudah terbiasa," kata dia.