Cegah Perpecahan, PAN Disarankan Sebaiknya Pilih Ketum Secara Aklamasi

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar kongres yang rencananya Februari 2020. Sejumlah kader senior mencuat dijagokan masuk bersaing memperebutkan kursi ketum periode 2019-2024.

Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara menganalisis terkait dinamika PAN jelang kongres. Menurutnya, rata-rata caketum petahana dari parpol yang menggelar kongres atau munas usai Pemilu 2019 terpilih kembali secara aklamasi.

“Kalau saya lihat trennya demikian. Mulai Golkar, PKB, PDIP, Gerindra, Hanura itu kan rata-rata memilih kembali ketua umumnya secara aklamasi. Petahana itu kembali jadi ketua umum,” kata Igor di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2020.

Igor menjelaskan tren ini bisa dilihat terpilihnya Airlangga Hartarto secara aklamasi sebagai Ketum Golkar. Begitupun figur Oesman Sapta Odang atau Oso dan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum Hanura serta Ketum PDIP yang juga sama-sama aklamasi.

"PKB dengan Muhaimin Iskandar juga aklamasi. Kalau lihat trennya ya petahana lagi terpilih,” jelasnya.

Dia menganalisis munculnya petahana kembali menjabat karena bisa untuk meredam konflik dan perpecahan. Menurutnya, PAN berpotensi bisa menetapkan aklamasi. Ia pun menyarankan tak ada salahnya partai berlambang matahari itu memilih ketum secara aklamasi.

“PAN sebaiknya memang mengikuti tren itu, karena kalau aklamasi tidak mungkin pecah," ujarnya.

Igor menyebut jika proses kongres harus ditentukan dengan voting maka akan berpotensi pecah. Selain itu, jika ada konflik berpengaruh terhadap suara PAN dalam pemilu. “Lebih baik jangan sampai pecah, lebih baik aklamasi,” tutur Igor.

Terkait dinamika itu, ia menambahkan jika kongres PAN dilakukan dua pekan ke depan maka Zulkifli Hasan berpotensi terpilih kembali. Dari elektabilitas, menurutnya eks Menteri Kehutanan itu punya keunggulan popularitas dibanding kader lain seperti Mulfachri Harahap, Drajad Wibowo, sampai Asman Abnur.

Namun, menurutnya, dari peta politik maka penantang terkuat saat ini adalah Mulfachri Harahap yang juga Waketum PAN. Timses anggota Komisi III DPR itu juga sudah bergerak ke daerah untuk menemui DPW pemegang suara di kongres. Tapi, untuk saat ini, Zulkifli masih berpotensi menduduki kursi ketum lagi. 

"Kalau voting dilakukan maka Zulhas kemungkinan masih unggul," tuturnya.