Ruhut Sitompul Cibir AHY, Elite Demokrat Membela

Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon dan Waketum Demokrat, AHY
Sumber :
  • Instagram Jansen Sitindaon

VIVA – Mantan politikus Demokrat, Ruhut Sitompul menjadi perhatian di media sosial, karena mencibir Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Cibiran ini, karena AHY menyampaikan pandangan melalui cuitan di Twitter terkait polemik perairan Natuna.

Ruhut mengomentari awalnya pandangan AHY tak pantas, lantaran mengomentari upaya TNI agar menunjukkan ketegasan menyelesaikan insiden masuknya kapal nelayan asal China. Dalam salah satu cuitannya, AHY menyebut jasa ayahnya yang juga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Untuk itu kami mendorong upaya diplomasi yang dilakukan @Kemlu_RI & ketegasan yang ditunjukkan TNI dalam menyelesaikan insiden ini. Pilihan untuk kembali menggunakan kebijakan 'million friens zero enemy' yang diwarisi dari era Presiden @SBYudhoyono patut didukung semua pihak," demikian cuit AHY dikutip dari akun Twitternya, @AgusYudhoyono, Minggu, 5 Januari 2020.

Menanggapi cuitan AHY, Ruhut pun yang juga eks politis Demokrat, menilai putra sulung SBY ini salah alamat menyampaikan pandangannya. Sebab, AHY dianggap mengajari para purnawairawan jenderal yang dianggap banyak pengalaman di sektor pertahanan.

"Ngga salah nie Purn Mayor mengajari PURN Jenderal Bintang 4 & 3 Kopassus lagi ha ha ha kalau mau capres hati2 jangan ajari ikan berenang," kata Ruhut dalam cuitan di akunnya, @ruhutsitompul, Senin 6 Desember 2020

Sejalan dengan pernyataan Ruhut, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon merespons. Menurut Jansen, kritik Ruhut sesat pikir dan kritik dari AHY tidak terpengaruh dengan kepangkatan seseorang.

"Kalau begini Gubernur Doktor tak bisa lagi kita kritik dong. Presiden Sarjana yang boleh. Baca aja twittnya AHY bandingkan dgn pernyataan Jenderal2 bintang itu," tulis Jansen di akunnya, @jansen_jsp.

Jansen meminta, Ruhut menuliskan pemikirannya sendiri jika tak sepakat dengan pendapat lain. Baginya soal kedaulatan, setiap anak punya hak menyampaikan pikirannya.

"Jgn hakimi dan cibir pikiran orang di tengah kita sendiri tdk menelurkan pikiran apapun," kata dia.

>
>