Reuni 212 Desak Sukmawati Diproses Hukum, Fadli Zon: Itu Aspirasi

Reuni Akbar 212, 2019 di Monas
Sumber :
  • vivanews/Andry

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai banyak yang tersinggung atas ucapan Sukmawati Soekarnoputri. Ucapannya tersebut yakni terkait pembandingan antara Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.

"Jelas banyak masyarakat yang tersinggung. Itu harus diuji," kata Fadli saat menghadiri acara reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin, 2 November 2019.

Fadli berpandangan pertanyaan Sukmawati yang membanding-bandingkan Soekarno dengan Nabi Muhammad berlebihan. Sebab, kata dia, ucapan Sukmawati tidak tepat dan berlebihan.

"Saya melihat memang itu pernyataan itu sangat berlebihan. Sudah offside ya, karena membanding bandingkan seperti itu yang tidak pada tempatnya. Buktinya banyak masyarakat yang tersinggung itu kan artinya jadi masalah," ujarnya.

Seruan agar pihak kepolisian dan pemerintah segera memproses hukum Sukmawati menggema di acara reuni 212. Para peserta reuni 212 meminta agar Sukmawati diproses hukum karena dinilai menodakan agama.

Fadli menanggap seruan itu merupakan aspirasi dari masyarakat yang seharusnya ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Kata Fadli, mereka merasa adanya ketidakadilan jika Sukmawati tidak diproses hukum.

"Ya itu kan aspirasi dari masyarakat karena melihat hukum kita itu tidak adil kepada mereka yang dianggap dekat dengan kekuasaan itu tidak tersentuh. Tapi, kepada yang dianggap jauh dari kekuasaan itu dengan mudah dikrimalisasi, atau ditangkap dan sebagainya," ujarnya.

Sukmawati mulai dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 27 November 2019. Ia dilaporkan atas pernyataannya yang membandingkan Nabi Muhammad dengan Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno. Dalam kasus ini, Novel selaku Korlabi merupakan pendamping pelapor bernama Ratih Puspa Nusanti.

Tak hanya Ratih, laporan terhadap Sukmawati masih bermunculan dengan pelaporan beberapa pihak.

Pernyataan kontroversial Sukmawati disampaikan dalam diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme' di Jakarta, Senin, 11 November 2019. Dalam diskusi itu, ia menyinggung perjuangan Bung Karno dalam upaya kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

Diawali bicara proses perjuangan RI dalam merebut kemerdekaan kemudian ia melontarkan pertanyaan nyeleneh yang ditujukan peserta diskusi.

"Sekarang saya mau tanya nih semua. Yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.