Setelah Niat Maju Pilkada Solo, Gibran Sudah Tak Antipolitik
- Lilis
VIVA – Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, menjelaskan alasan kenapa ingin berkecimpung di politik khususnya maju dalam pilkada Solo. Ia menegaskan anak muda harus menjadi penggerak.
"Saya pernah bilang, kalau jadi pengusaha, punya pegawai, ratusan pegawai, bisa menghidupi orang banyak. Ketika punya perusahaan, punya dana CSR," kata Gibran dalam acara talkshow di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta, Minggu 10 November 2019.
Ia mencontohkan dana CSR misalnya mencapai Rp100 juta atau Rp200 juta atau miliaran. Ia mempertanyakan berapa dari uang tersebut yang bisa menyentuh masyarakat.
"Kalau ingin sentuh lebih banyak orang terjun ke politik. Kurang lebih bisa sentuh 600 ribu orang di Solo. Ibu jelaskan saya pernah enggak akan masuk ke politik. Imejnya saya antipolitik," kata Gibran.
Ia mengakui memang dulu antipolitik. Tapi kini telah melalui proses pendewasaan. Karena itu ia menyadari anak muda harus mengubah mindset orang politik selalu kotor.
"Harus kita ubah mindset seperti itu. Ini momen anak muda jadi penggerak, bukan jadi objek yang digerakkan. Jamannya smart phone. Yang penggunanya milenial," kata Gibran.
Keinginan untuk maju sebagai calon wali kota Solo telah diputuskan Gibran dengan masuk sebagai kader PDI Perjungan. Meski sebagai anak Presiden, tapi peluang Gibran untuk mendapat tiket pencalonan dari PDI Perjuangan tidaklah mudah.
Tiket sebagai bakal calon wali kota Solo untuk Gibran akan ditentukan dalam rapat pengurus DPP. Sebelum memilih bakal calon kepala daerah, PDI Perjuangan akan melakukan survei, penelusuran rekam jejak, hingga kapasitas dan kapabilitas.