Politikus Golkar Pertanyakan Wacana Larang ASN Pakai Cadar

Ketua DPP Golkar bidang media dan penggalangan opini, Ace Hasan Syadzily.
Sumber :
  • VIVAnews/Lilis Khalisotussurur

VIVA – Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Golkar, Ace Hasan Syadzily menilai,  pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi tentang larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) menimbulkan pertanyaan serius.

Di antaranya apakah memang sudah banyak di lingkungan ASN yang menggunakan cadar dan celana cingkrang. "Berapa banyak jumlah ASN yang telah menggunakan dua atribut tersebut?" kata Ace melalui keterangan tertulis, Jumat, 1 November 2019.

Ia juga mempertanyakan apakah penggunaan cadar dan celana cingkrang di lingkungan ASN teridentifikasi mencerminkan sikap radikalisme. Jika benar mencerminkan radikalisme beragama di lingkungan ASN, dapat dimaknai bahwa pemerintah terbukti tidak mampu untuk melakukan pembinaan terhadap aparaturnya sendiri.

"Apa yang dilontarkan Menteri Agama seharusnya didasarkan atas kajian dan basis data yang kuat. Jangan asal bicara sehingga menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat," kata Ace.

Menurut dia, menyinggung persoalan agama tanpa memiliki argumen yang kuat dikhawatirkan menimbulkan persepsi yang salah terhadap pemerintahan Jokowi. Ia meminta sebaiknya Menteri Agama lebih hati-hati dalam melontarkan rencana suatu kebijakan.

"Kita sama-sama harus melawan radikalisme karena itu bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita. Namun, rencana kebijakan untuk menyelesaikan masalah radikalisme tidak boleh menimbulkan persepsi yang salah di mata masyarakat," kata Ace.

Ia menilai, justru harus mengedepankan pendekatan preventif dan pencegahan dalam menyelesaikan masalah radikalisme. Berbagai pertimbangan dan pendekatan, baik dari segi agama, sosiologis, politis, budaya dan HAM, harus betul-betul menjadi pertimbangan dalam melontarkan berbagai rencana kebijakan. "Termasuk tentang larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang itu," kata Ace.