Pilih Ketua MPR: PKS Pilih Musyawarah, Gerindra Siap Voting
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring ingin agar pemilihan Ketua MPR dilakukan melalui musyawarah mufakat. Hanya saja, ia belum menyebut apakah kubunya akan memberi dukungan kepada Bambang Soesatyo atau Ahmad Muzani.
"Sedapat mungkin musyawarah mufakat, jangan sampai ada voting. Sekarang tinggal kedua orang itu, nanti kita musyawarah mufakat di dalam," kata Tifatul di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.
Ia menambahkan kalau pun mau dilakukan voting maka sebenarnya sudah jelas siapa yang akan menang. Menurutnya, kalau pun ngotot voting maka nanti malah akan malu.
"Padahal nuansa di MPR ini karena kita lebih kepada konstitusi UUD 1945, Pancasila NKRI dan Bhinneka jadi nuansanya dibuat nuansa yang tidak tegang, yang tidak ada tensi, jadi kita pun mendukung itu nanti," ujar kata Tifatul.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu belum mau mengungkapkan akan memilih siapa di antara para calon Ketua MPR. Tapi, baik Bamsoet ataupun Muzani dianggap bagus.
"Kita berharap nanti yang terpilih itu yang terbaik, yang ideal-ideal, itu memang begitu seperti seimbang-seimbang, tapi kita lihat dinamika di dalam DPD ini ke mana arahnya," kata Tifatul.
Sementara itu, Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra di MPR RI, Andre Rosiade, mengatakan jika PDIP sebagai pemenang pemilu dengan suara terbanyak berhak mendapatkan kursi Ketua DPR, maka Gerindra juga berhak mendapatkan posisi Ketua MPR karena mendapat suara kedua terbanyak di Pemilu 2019.
"Gerindra adalah partai dengan jumlah suara pemilih terbanyak kedua setelah PDIP, sehingga berhak dan pantas untuk menjadi Ketua MPR," kata Andre di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.
Ia menilai Ahmad Muzani sebagai calon Ketua MPR yang diusung memiliki pengalaman sebagai pimpinan MPR. Sehingga, sangat paham untuk menghadirkan keseimbangan politik dengan pemerintah. "Baik dalam berbangsa dan bernegara dengan pengalamannya," kata Andre.
Dia menambahkan jika pemilihan Ketua MPR tidak bisa melalui musyawarah mufakat, maka akan ditempuh jalur voting. "Kita voting agar jelas posisi kita," kata Andre. (ren)