Moeldoko: Stabilitas Papua, Stabilitas Indonesia

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 18 Juni 2019.
Sumber :
  • VIVA/Eduwar Ambarita

VIVA – Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menerima pimpinan DPRD Kabupaten/Kota se-Papua dan Papua Barat di Bina Graha, Jakarta, Selasa 24 September 2019. Moeldoko mengatakan, para anggota dewan sudah diberi kepercayaan oleh rakyat.

Dia mengatakan amanat yang diberikan harus dimanfaatkan untuk mengurus rakyat.

"Dengan pasti seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat ingin mendapatkan perubahan. Perubahan pelayanan apapun. Kita menginginkan perubahan yang sangat baik di Papua," kata Moeldoko, di Bina Graha, Selasa 24 September 2019.

Dia mengatakan tugas wakil rakyat mesti menjaga menyuarakan kepentingan. Kata Moeldoko, segala aspirasi harus didengarkan termasuk keluhan-keluhannya.

Moeldoko mengaku prihatin dengan kondisi di Papua dan Papua Barat. Sebab, sejak Agustus lalu sudah pecah konflik. Bahkan, hingga Senin kemarin, di Wamena, Papua Barat dan Jayapura, Papua sudah jatuh korban jiwa.

"Kita prihatin kejadian-kejadian yang merenggut jiwa," katanya.

Kemudian, ia menekankan agar stabilitas turut dijaga. Sebab, yang menjadi korban juga adalah masyarakat.

"Ini sungguh sangat prihatin, apakah itu masyarakatnya apakah itu aparatnya kita sungguh sangat prihatin. Itu maka sudah menjadi kewajiban kita semuanya untuk menjaga situasi, harus stabil. Kalau enggak kasihan, itu yang perlu saya sampaikan," ujar eks Panglima TNI itu.

Pembangunan di Papua dan Papua Barat, harus terus dilakukan. Namun, itu tidak bisa berjalan bila kondisi di Papua tak stabil atau selalu diwarnai konflik.

"Stabilitas Papua adalah stabilitas Indonesia, dan stabilitas Indonesia adalah stabilitas Papua. Tidak ada sebuah negara manapun yang tidak stabil, bisa membangun negaranya," katanya. (djo)