Politikus Gerindra: Isu Ibu Kota Baru Bikin Ketar-ketir Investor

Politisi Gerindra sekaligus anggota Komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Politikus Gerindra yang juga anggota Komisi V DPR, Bambang Haryo Soekartono, menyebut rencana pemindahan ibu kota membuat iklim investasi  jadi tidak kondusif dan memicu kekhawatiran investor. Bambang menilai pemerintah gagal membuat nyaman investor. Akibatnya, investor lebih tertarik melirik negara tetangga ketimbang Indonesia. 

"Rencana pindah ibu kota bisa membuat investor khawatir karena fokus pemerintah akan teralihkan. Belum lagi banyak bencana juga menjadi pertimbangan investor karena kesiapan pemerintah untuk menghadapi bencana dan dampak penanggulangannya masih minim," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews pada Jumat, 6 September 2019. 

Misalnya soal bencana,  legislator daerah pemilihan Surabaya itu menuturkan anggaran penanganan bencana yang dikurangi hingga 50 persen dalam tiga tahun terakhir, termasuk anggaran Basarnas, membuat investor ragu menanam investasi di negeri ini. Padahal, Indonesia berada di wilayah rawan bencana. 

"Indonesia berada di ring of fire dan di antara tiga lempeng tektonik dunia, serta masifnya wilayah banjir dan longsor. Maka, investornya yang akan berinvestasi menjadi ragu untuk bisa di-back up keselamatan aset maupun sumber daya manusianya selama mereka berinvestasi di Indonesia," ujar Bambang. 

Atas dasar itu, Bambang menilai pemerintah gagal membuat nyaman investor akibat kebijakan yang kontraproduktif untuk menumbuhkan ekonomi. Produk-produk kebijakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenkoekuin) menilai yang terbungkus dalam 16 paket kebijakan ekonomi hanya isapan jempol karena tidak teraplikasikan dengan baik. 

Bambang pun meminta Kemenkoekuin melakukan inovasi kebijakan agar menarik minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.

"Menko Perekonomian seharusnya menjadi dirigen yang mengkoordinir iklim investasi di Indonesia. Infrastruktur yang dibangun harusnya dapat lebih menarik untuk mendatangkan investor supaya tidak sia-sia," ujarnya.