Hari Guru, Politisi Indonesia Ini Ngaku Pernah Naksir Wali Kelasnya
- ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
VIVA – Sejumlah politisi Indonesia mengucapkan Hari Guru yang jatuh pada Senin, 25 November 2019. Mereka mengucapkannya melalui media sosial masing-masing. Bahkan, ada logh, politisi ulung yang pernah naksir wali kelas sampai tak naik kelas. Kira-kira siapa ya politisinya?
Adalah Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah, yang menceritakan pernah jatuh cinta kepada seorang guru.
"Waktu aku SD, aku jatuh cinta pada guruku. Dengan sistem wali kelas. Ibu adalah guruku yang penuh pesona, cerdas, cantik, baik dan hangat. Aku memang senang, membuatku bergairah pergi sekolah, saking cintanya, aku kecewa karena ia menikah dengan seorang polisi. #HariGuru," katanya, lewat akun Twitter @Fahrihamzah.
Mantan Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 ini pun blak-blakan menyebut nama Rahma, guru yang pernah ditaksirnya itu. Di mata Fahri, Rahma adalah sosok guru yang sempurna. Sebab, bukan cuma berperan sebagai wali kelas tapi juga mengerti semua mata pelajaran.
Mulai dari agama, pendidikan moral Pancasila (PMP), kesenian hingga bahasa. "Itu membuatnya sempurna di mataku. Dia juga mengajar olahraga dan tata cara sholat yang benar. Beliau mengisi hati anak kecil seperti ku. #HariGuru," ujar Fahri, mengenang.
Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, mengaku punya guru favorit ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu guru Bahasa Indonesia bernama Mislaini.
"Dia tahu potensi saya. Nilai saya untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan Mengarang selalu dikasih 9. Saya nakal, pernah tinggal kelas. Tapi biar tinggal kelas pelajaran Bahasa Indoenesia tetap 9 #ceritaguru," tegas Cipta.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, mengucapkan terima kasih kepada seorang guru yang spesial, yaitu Mujinem.
"Di Hari Guru ini saya ingin berterima kasih pada Bu Mujinem, guru kelas 1 dan 2 SDN Cibeureum 1, Cisarua, Bogor," katanya, lewat akun Twitter @fadlizon.
Menurut dia, Mujinem lah yang mengajarinya membaca, mengeja, menulis, dan matematika. "Kini tinggal di Yogyakarta. Semoga selalu sehat. Terima kasih Bu," tutur Fadli.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengaku bila guru memiliki peran strategis dalam membina generasi Indonesia.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah supaya semakin serius memperhatikan nasib dan hak-hak guru seluruhnya tanpa terkecuali, termasuk Guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan guru honorer.
"Jangan sampai kesejahteraan GURU yang seharusnya menjadi prioritas malah dikesampingkan dan terabaikan. Selamat memperingati Hari GURU Nasional, 25 November 2019," kata Wakil Ketua MPR periode 2019-2024 ini.