Jokowi Dapat Gelar 'Putera Reformasi' dari Universitas Trisakti?
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Saat ini di media sosial tengah ramai beredar adanya surat dari Universitas Trisakti, terkait rencana pemberian gelar 'Putera Reformasi' kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surat itu berkop Universitas Trisakti bernomor 339/AK.15/USAKTI/R/IX/2019 ditujukan kepada Menteri Sekretaris Kabinet terkait rencana pemberian penghargaan kepada Presiden Jokowi.
Ikatan Alumni Universitas Trisakti (Ika Usakti) Jakarta membantah kabar bahwa organisasi itu akan memberi gelar ‘Putra Reformasi’ untuk Presiden Joko Widodo dalam sebuah forum peringatan Dies Natalis ke-54 Universitas Trisakti.
Sekretaris Jenderal Ika Usakti, Ahmad Kurniawan mengungkapkan sebenarnya mengusulkan kepada kampusnya untuk memberikan gelar doktor honoris causa atau doktor kehormatan bidang ekonomi atau teknik sipil kepada Jokowi dalam peringatan Dies Natalis itu. Alasannya, Jokowi dianggap berhasil membangun sejumlah infrastruktur utama penunjang perekonomian di sejumlah darah dari Sabang sampai Merauke.
Sejumlah guru besar Fakultas Ekonomi maupun Fakultas Teknik, kata Kurniawan, pun menyetujui usulan itu. Maka tak lama setelah tercetus gagasan tersebut, sekira tiga bulan lalu, Ika Usakti berkirim surat kepada Rektor Ali Ghufron Mukti untuk mengusulkan pemberian gelar doktor honoris causa kepada Jokowi.
“Saya kaget kok yang muncul [rencana pemberian gelar] ‘Putra Reformasi’ [untuk Jokowi]. Setelah kami konfirmasi, mungkin ada oknum. Sepertinya Pak Rektor sedang enggak fokus; ketidaktahuan Rektor,” katanya seperti dilansir dari laman VIVAnews, Minggu, 22 September 2019.
Kurniawan juga tak mengetahui pasti bagaimana surat permohonan itu bisa sampai bocor ke publik, padahal sebenarnya hanya untuk internal rektorat. Lagi pula, katanya, surat pemberitahuan bahwa Trisakti akan memberikan gelar honoris causa kepada Jokowi belum diterima Sekretariat Negara.
Dia mengaku mendapat informasi bahwa sang rektor sekarang berada di Amerika Serikat, dan karena itu belum dapat dikonfirmasi perihal kekeliruan atau kesalahpahaman tentang rencana pemberian gelar tersebut.
Jokowi masih punya utang
Pegiat hak asasi manusia Haris Azhar tidak setuju bila Universitas Trisakti memberi gelar Putera Reformasi untuk Jokowi. Sebagai alumni dan pengajar di kampus Trisakti menurutnya Jokowi masih mempunyai utang janji untuk menuntaskan kasus Ham yang belum selesai.
"Saya kaget membaca surat tersebut, atau lebih jauhnya, kaget mengetahui niat tersebut. Sejauh ini, pihak kampus belum lakukan klarifikasi. Ini mencurigakan. Dalam arti, saya curiga ini memang akal-akal panitia Dies Natalies Usakti untuk kasih gelar putera reformasi ke Presiden," kata Haris dari laman VIVAnews, Minggu 22 September 2019.
Haris menambahkan sebagai universitas, Trisakti memiliki tanggung jawab untuk mempertanyakan negara, bagaimana menyelesaikam hutang reformasi. "Dalam hal ini adalah penuntasan atau penegakan hukum atas kasus 12 Mei 1998," tegasnya.
Ia menambahkan tanggung jawab lain sebagai universitas Trisakti harusnya menjadi garda dan tuang nalar kenegaraan bagi masyarakat. Bukan menutup diri dalam proses dan tiba-tiba kasih gelar ke Presiden tanpa ukuran yang jelas.