Refly: Jangan Terulang Ada Menteri Diangkat kemudian Jadi koruptor

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun saat berkunjung ke kantor VIVA di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

VIVA – Usai penetapan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai capres dan cawapres terpilih, komposisi menteri di kabinet pemerintahan periode 2019-2024 menjadi perhatian. Elite partai saling menyodorkan kader dan figur yang merepresentasikan perwakilan di kabinet.

Pakar hukum tata negara Refly Harun berharap, Jokowi selaku kepala negara bisa memilih figur terbaik untuk mengisi jajaran pembantunya.

"Saat orang sibuk menyodorkan diri atau disodorkan sbg menteri, kita brharap yg terpilih sosok trbaik," ujar Refly dalam cuitannya di Twitter, @ReflyHZ, Selasa, 9 Juli 2019.

Dia mengatakan, Jokowi harus bisa membangun kabinet yang lebih baik. Jangan mengulangi kekeliruan memilih menteri dengan rekam jejak yang bersih dari kasus hukum.

"Jokowi hrsnya mampu membangun kabinet yg jauh lbh baik. Jgn terulang ada mntri yg diangkat kmudian jd koruptor, pdhl awam tahu track recordnya sblm jd mntri," tutur Refly.

Isu penyusunan kabinet Jokowi-Ma'ruf menjadi perhatian publik. Meski belum dilantik, namun elite partai koalisi pendukung Jokowi saling bersuara terkait jatah kursi menteri.

Dinamika politik jadi perhatian lantaran kabar koalisi pengusung Prabowo-Sandi juga akan masuk pemerintahan Jokowi. Sejumlah partai pengusung Prabowo seperti Demokrat dan PAN diisukan akan loncat ke Jokowi. Belum lagi isu rekonsiliasi Jokowi-Prabowo dengan tawaran kursi menteri untuk kader Gerindra.