Komisi I DPR Serukan Purnawirawan Solid dan Prioritaskan NKRI

Pendukung capres nomor urut 02 menyaksikan debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Dinamika politik Pilpres 2019 membuat masyarakat terbelah dalam dua perbedaan pilihan termasuk kalangan purnawirawan Jenderal TNI. Komisi I DPR yang membidangi pertahanan meminta agar para purnawirawan kompak merajut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anggota Komisi I DPR Supiadin menekankan kalangan purnawirawan TNI sudah teruji terkait patriotisme ketika masih aktif sebagai prajurit. "Kalau ada perbedaan saya rasa itu sementara. Jangan mengganggu persatuan NKRI. Bagi mereka NKRI adalah harga mati. Itulah ciri dari TNI," kata Supiadin, Jumat, 31 Mei 2019.

Dia tak menampik sejak kampanye sampai pasca pengumuman hasil rekapitulasi oleh KPU, makin terlihat perbedaan sikap politik di kalangan purnawirawan TNI. Sebagai bagian purnawirawan TNI, ia mengingatkan NKRI harus jadi prioritas dan jangan sampai terpecah karena perbedaan politik. Ia juga tak ingin terpolarisasi lantaran beda dukungan di pilpres.

"Tapi bukan berarti kami terpecah. Kami tetap satu untuk NKRI," jelas lulusan Akabri 1975 tersebut.

Dia menekankan agar kalangan purnawirawan yang tak puas dengan hasil rekapitulasi KPU maka harus menempuh sesuai konstitusi seperti melapor ke Bawaslu hingga Mahkamah Konstitusi. Hal ini penting untuk menghindari tindakan yang berpotensi merugikan dan melanggar hukum.

Lalu, ia pun mengapresiasi keputusan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menempuh jalur gugatan ke MK. Ia meyakini, bila MK sudah mengeluarkan putusan maka tak ada lagi polarisasi antara pendukung 01 dan 02. "Saya yakin, setelah putusan MK takkan ada lagi kubu 01 atau 02," katanya.

Baca: Jokowi Undang Purnawirawan Jenderal TNI ke Istana, Mau Apa?

Sementara, Anggota Komisi I DPR lainnya, Syaifullah Tamliha optimistis para purnawirawan TNI saat ini tetap solid demi NKRI. Kata dia, perbedaan politik dalam Pilpres 2019 jangan sampai menodai
sapta marga prajurit.

"Mereka juga negarawan yang pasti mengedepankan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi masing-masing," kata politikus PPP itu.

Peta dukungan Pilpres 2019 dari kalangan purnawirawan TNI sangat terlihat. Misalnya purnawirawan TNI/Polri yang berada di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sedikitnya ada 108 purnawirawan menjadi barisan pendukung pasangan nomor urut 02 itu.

Dari 108 TNI itu, antara lain ada eks Menko Polhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edi Purdijatno, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, mantan petinggi Polri (Komjen (Purn) Sofjan. Jacoeb, dan mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo.

Baca: Advokat Senopati 08 Bantah Mayjen Soenarko Selundupkan Senjata

Sementara, di kubu petahana duet 01 Jokowi-Ma'ruf Amin ada sejumlah purnawirawan TNI seperti Jenderal (Purn) Moeldoko, Jenderal (Purn) Hendropriyono, Jenderal (Purn) Wiranto, sampai Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan.