Mardani Sebut Jargon Ganti Presiden Sudah Tutup Buku
- Lilis
VIVA – Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera mengatakan, sejak 13 April 2019, dia sudah mengharamkan diri berteriak 2019 ganti presiden. Begitu pun saat kompetisi pemilu sudah selesai maka jargon “ganti presiden” disebut tutup buku.
"Saya dikenal penggagas hashtag 2019 ganti presiden. Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi. Sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," kata Mardani di Jakarta, Sabtu 4 Mei 2019.
Ia mengatakan, saat ini tak lagi mau menyanyikan tagar tersebut lagi. Sebab, tagar itu hanya digunakan pada masa kampanye. Siapa pun yang terpilih bila telah melalui proses yang konstitusional maka harus dihormati.
"Itu suaranya rakyat, dan saya harus menghormati. Kalau Pak Prabowo sujud syukur, kalau Pak Jokowi, ya berarti saya harus mengawal sesuai koridor," kata Mardani.
Ia melanjutkan, saat ini seharusnya Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) tak usah saling mengomentari lagi dan saling sahut di publik, sebab hanya akan membuat masyarakat di akar rumput pecah.
"Masyarakat sudah cerdas, memang kita berbeda, tapi bagi yang tidak menang harus jadi pihak yang kritis konstruktif mencintai persatuan bangsa. Negeri ini perlu keteladanan. Jadi jangan takut juga berbeda. Nanti masyarakat akan sadar sendiri, oke kita bisa berbeda, tapi kan kita bisa mencintai dalam perbedaan," kata Mardani.