Ma'ruf Merasa Video Tentang 'Ahok Harus Dihabisi' Telah Dipotong
- VIVA.co.id/Eduward Ambarita
VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menanggapi video yang beredar di media sosial atas pernyatannya 'Ahok Sumber Konflik dan Harus Dihabisi'.
Menurut dia, video itu telah dipotong. Awalnya, dia menceritakan, pernyataannya yang viral saat bertemu dengan para pemuka agama mengenai permintaan dukungan kepada Anies Baswedan menjadi calon presiden.
"Nah, sekarang saya buka saja, beberapa ustaz waktu itu minta ajak saya untuk dukung Anies sebagai calon presiden. Dia berkata, itu bisa berhasil, ketika Anies mengalahkan Ahok di Jakarta. Begitu," kata Ma'ruf ketika dimintai tanggapan, saat berada di wilayah Garut, Jawa Barat, Kamis 4 April 2019.
Ma'ruf menjelaskan, ajakan untuk mendukung Anies menjadi calon presiden ditolaknya, jika mengacu Pilkada DKI Jakarta. Ma'ruf melanjutkan, kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah selesai secara hukum.
Video yang beredar disebutnya telah dipangkas, sehingga menimbulkan persepsi lain. Ia menegaskan, saat itu ada upaya Jokowi dan Ahok untuk dikaitkan.
"Jadi, kenapa saya mengatakan begitu, karena memang pak Jokowi mau disamakan dengan Ahok. Ya, enngak bisa lah beda. Pak Jokowi bukan sumber konflik," kata dia.
"Akhirnya mereka beralih, dari mendukung Anies menjadi mendukung Prabowo, saya kira itu," tambahnya.
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, Ma'ruf menyebut Ahok yang merupakan mantan gubernur DKI Jakarta sebagai sumber konflik. Kalimat itu, kemudian berlanjut, "Maka itu Ahok harus kita habisi. Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya." (asp)