CEK FAKTA: Prabowo Mengaku Difitnah Pro Khilafah oleh Pendukung Jokowi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pertanyaan ke capres petahana Jokowi soal tudingan pendukung khilafah sampai akan melarang tahlilan bila terpilih jadi RI-1. Prabowo meminta memahami ini karena pendukung eks Gubernur DKI itu selalu menyerangnya dengan isu tersebut.
"Saya juga ingin bertanya Pak Jokowi paham karena di antara pendukung bapak ada yang melontarkan tuduhan fitnah yang tidak tepat seolah-olah saya khilafah, saya akan melarang tahlilan, ini sesuatu yang tidak masuk akal," ujar Prabowo di lokasi debat, Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Cek Fakta
Tuduhan Prabowo pro khilafah itu muncul saat menggelar kampanye terbuka perdana di Manado, Sulawesi Utara, Minggu, 24 Maret 2019 lalu. Sebabnya, saat kampanye terbuka Prabowo berlangsung, berkibar bendera hitam bertuliskan lafadz 'La ilaha illalah Muhammadar Rosulullah'.
Sejumlah pendukung Jokowi-Ma'ruf mempersoalkan berkibarnya bendera yang mereka klaim sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang sudah dibubarkan pemerintah, di kampanye Prabowo. Mereka menuduh bahwa Prabowo-Sandi didukung oleh eks HTI.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf (TKN) Ace Hasan Syadzily menyebut bendera Al-Liwa yang merupakan panji Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berkibar di tengah kampanye terbuka Prabowo Subianto di Manado, Minggu.
"Semakin jelas dan nyata Prabowo-Sandi didukung kelompok eks HTI. Indikasinya, keberanian mereka mengibarkan bendera Al-Liwa di panggung utama kampanye (Prabowo) di Kota Manado, bendera itu tampak tegak berdiri," ujar Ace dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Pendukung Jokowi-Maruf lainnya, Guntur Romli juga ikut mem-posting tuduhan Prabowo yang didukung eks HTI. Politikus PSI itu meragukan komitmen Prabowo, karena pada kampanye terbuka bendera yang dikibarkan bendera HTI bukan merah putih.