Prabowo: Gubernur Jawa Barat Sekarang Gue Enggak Tahu Deh

Rapat Akbar Prabowo-Sandi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya saat kampanye akbar di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 29 Maret 2019. Awalnya, ia memperkenalkan jajaran elite pendukungnya yang menemani berkampanye.

Prabowo menyebut nama Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, hingga Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. Namun, ada momen menarik ketika eks Pangkostrad ABRI itu menyindir Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Saudara bayangkan Ketua MPR ada di Bogor, wakil ketua DPR RI Fadli Zon ada. Presiden PKS ada, siapa ini? Gubernur Jawa Barat yang sekarang gue enggak tahu deh. Priyo Budi Santoso dulu temen gue di Golkar, gue keluar dia keluar,” kata Prabowo di halaman luar Stadion Pakansari, Bogor.

Prabowo pun melanjutkan kisah cerita di sebuah negara. Meski awalnya, ia sempat urungkan niatnya bercerita. Namun, desakan pendukungnya akhirnya ia bercerita. “Saudara-saudara lo mau denger cerita enggak? Jangan deh ya, nanti dibilang jelek-jelekin orang,” kata Prabowo.

Dia bercerita, tentang wilayah bernama Bojong Koneng di suatu negara. Di sana ada pemuda yang meminta dukungan untuk maju menjadi wali kota kepada seorang pemimpin partai. “Pada suatu  saat suatu tempat itu namanya Bojong Koneng. Jadi ada yang datang 'pak saya ingin jadi wali kota, minta dukungan saya,” kata Prabowo.

Lanjut Prabowo, saat zaman itu tak ada mahar politik untuk mendapat dukungan. Dan tokoh itu, kata dia, ikut mengkampanyekan sang calon wali kota. “Zaman itu enggak ada dapat wali kota itu harus bayar mahal, gue bilang ok deh. Tampang lo anak muda, gue dukung deh. Lu jadi walikota ga pakai mahar, gue juga kampanye untuk dia,” ujar Prabowo.

Namun, usai menjabat sebagai walikota, tokoh itu dilupakan pemuda tersebut. Prabowo menyebut pemuda itu tak memiliki kehormatan, dan hanya memikirkan jangka pendek. Di wilayah itu, tak kenal balas Budi.

“Begitu jadi wali kota lupa ama gue. Gue kan sebut itu di sebuah negara, jangan sebut nama. Nanti gue enggak cerita lagi loh. Eh dengar ya, politisi-politisi Indonesia ini minta ampun, ya. Dia mikir jangka pendek, dia tidak mikir kehormatan, dia enggak mikir balas budi, ya,” katanya disusul teriakan massa pendukungnya. (mus)