Puisi 'Arah Baru' Fadli Zon di Deklarasi Garbi Jakarta

Fadli Zon saat deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Jakarta.
Sumber :
  • Reza Fajri

VIVA – Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik pemerintah yang terus mencetak buruh asing, bukannya menciptakan lapangan kerja yang luas bagi rakyat.

Kritik itu ia tuliskan dalam puisi berjudul 'Arah Baru' yang dibacakan dalam deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Jakarta di Epiwalk, Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan.

"Arah baru Indonesia, harusnya memikirkan rakyat bekerja dan sejahtera, bukan mencetak buruh asing yang terus berlaga dan membuat rakyat menjadi budak di tiap-tiap sektor bangsa," ujar Fadli di lokasi, Minggu, 3 Maret 2019.

Selain itu, Fadli yang juga Wakil Ketua DPR ini menyampaikan bahwa pemerintah seharusnya menjadikan sumber daya alam Indonesia sebagai sumber kemakmuran bagi rakyat.

Namun, kekayaan alam itu malah membuat rakyat menjadi menderita akibat ulah koorporat yang mengeruknya untuk keuntungan mereka.

"Arah baru Indonesia harusnya menempatkan kekayaan alam sebagai sumber kemakmuran, bukan awal penderitaan saat rakyat digusur makelar kekuasaan," ujar Fadli.

Berikut adalah isi puisi lengkap Fadli:

Arah Baru
Ketika kau tersesat dan ragu, kau harus mengingat, di simpang mana kau keliru
Ketika di ujung perjalanan ternyata kau harus mencari arah baru
Arah baru Indonesia, harusnya menuju cita-cita perjuangan pendiri bangsa
Bukankah rakyat menentng penjajahan global, neo kolonial
Arah baru Indonesia, harusnya memikirkan rakyat bekerja dan sejahtera
Bukan mencetak buruh asing berlaga dan rakyat menjadi budak di tiap-tiap sektor bangsa
Arah baru Indonesia, harusnya menempatkan kekayaan alam sumber kemakmuran, bukan awal penderitaan, rakyat digusur makelar kekuasaan
Arah baru Indonesia, harusnya hukum sebagai panglima tertinggi keadilan, bukan alat teror penguasa, mengukuhkan penindasan
Arah baru Indonesia, harusnya memenangkan pemimpin jujur, cerdas dan amanah, bukan pemuja boneka pendusta, dungu, dan pongah
Ketika kau ragu karena jalan makin berliku, hanya keyakinan dan iman menjadi pedoman
Mari bergandeng tangan menghela perubahan, kobarkan perlawanan, tumbangkan kezaliman

Allahuakbar