Popularitas Prabowo Melejit, BPN: Alhamdulillah, People Power

Capres no urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menyapa santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Jawa Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Saiful Bahri

VIVA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) merespons positif terkait meroketnya popularitas calon presiden Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019. Tingkat popularitas ini dipantau dari pencarian topik pada Google Trends.

Juru Bicara BPN, Pipin Sopian, mengatakan popularitas dari dunia maya mesti diperjuangkan untuk dikonversi ke elektabilitas. Namun, bagi dia, dengan kondisi saat ini, 45 hari jelang pencoblosan, menjadi dinamika positif untuk Prabowo dan Sandiaga Uno.

"Alhamdulillah. Ini adalah kekuatan people power yang akan memenangkan Prabowo-Sandi," kata Pipin, Jumat malam, 1 Maret 2019.

Pipin menekankan saat ini elektabilitas duet Prabowo-Sandi juga secara perlahan menempel ketat Jokowi-Ma'ruf Amin. Bagi dia, dinamika saat ini menggambarkan publik sudah percaya dengan karakter serta kepemimpinan Prabowo.

Meski diakuinya dalam kepopuleran bisa dilihat secara positif dan negatif. Ia meyakini kepopuleran Prabowo karena publik sudah menyukai eks Komandan Jenderal Kopassus itu.

"Banyak dukungan masyarakat yang hadir ketika Prabowo-Sandi datang ke berbagai daerah jadi bukti lain. Mereka datang tanpa dibayar atau diiming-imingi uang," ujar Ketua Departemen Politik PKS itu.

TKN Sindir Prabowo Cs

***

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin ikut menanggapi popularitas Prabowo yang disebut melejit. Jubir TKN, Irma Suryani Chaniago, mengatakan kubu Prabowo kebanyakan klaim menang di Pilpres 2019. Dia pun mempertanyakan kepopuleran Prabowo yang merujuk Google Trend.

"Populer itu ada yang positif dan negatif. Populer karena marah-marah di mana-mana. Kalau Jokowi populer karena kinerjanya. Jokowi populer positif," ujar Irma dikonfirmasi terpisah, Jumat, 1 Maret 2019.

Dia meminta agar kubu oposisi tak asal bunyi dalam menyampaikan argumen ke publik. Ia menyindir jangan banyak sesumbar sebelum kenyataannya pada 17 April 2019 mendatang. "Kalau sesumbar menang tapi enggak ada hitung-hitungannya dari mana klaim menangnya," tutur Irma.

Sebelumnya, merujuk pencarian topik pada Google Trends, popularitas Prabowo kian hari makin memepet dan menguntit ketenaran Jokowi. Menurut data yang dikumpulkan analisis media sosial Drone Emprit, hasil Google Trends tersebut positif bagi kubu pasangan 02 yaitu Prabowo-Sandi.

Sebab, pantauan data Google Trends setahun lalu, pencarian topik Prabowo sangat kecil bahkan kurang dari separuh pencarian Jokowi. Tren naiknya pencarian kata kunci Prabowo di internet terjadi pada Agustus 2018 lalu. Drone Emprit mencatat, pada bulan kemerdekaan tersebut, pencarian Prabowo naik pesat bahkan mengalahkan pencarian kata kunci Jokowi.

Namun, tren Prabowo memepet popularitas Jokowi makin terasa dalam sebulan terakhir ini. Interes atau ketertarikan publik pada pencarian Prabowo makin menempel ketat Jokowi.

Baca: Popularitas Prabowo Kian Melejit, Warning untuk Jokowi

Interes yang diukur Google Trends hanya menampilkan proporsi volume pencarian. Sentimen positif dan negatif tidak terlihat dalam popularitas versi Google Trends.

Drone Emprit mencatat, bisa saja pengguna internet mencari informasi Prabowo ingin menelusuri sejarah masa lalunya yang kerap disangkutpautkan dengan masalah HAM. Bisa juga orang mencari informasi Jokowi ingin mengetahui keharmonisan dan keberhasilan membangun keluarga.

Interes di atas bisa diterjemahkan menjadi popularitas. Semakin populer semakin banyak yang ingin tahu. Populer di sini bisa dalam konteks positif maupun negatif. "Semakin dekatnya interes atau popularitas Prabowo harus menjadi warning bagi kubu Jokowi. Publik makin banyak yang ingin tahu tentang Prabowo," tulis tim Drone Emprit. (ase)