Viral di Medsos, Rizal Mallarangeng Kritik Rocky Gerung Lewat Tulisan
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Koordinator Nasional Relawan Golkar Jokowi (Gojo) Rizal Mallarangeng mengkritik akademisi Rocky Gerung. Kritik disampaikan lewat sebuah tulisan berjudul “Rocky Gerung, Kembang, dan Bowoisme”.
Tulisan yang dipublikasikan di Qureta.com, beberapa hari lalu itu mendapat respons luas di media sosial.
Menurut Rizal, tulisannya itu merupakan kritik untuk Rocky Gerung, sahabatnya yang juga akademisi dan selama ini dikenal dengan jargon "akal sehat". "Saya bersahabat dengan Rocky sejak tahun 1980-an. Kami adalah aktivis mahasiswa di puncak otoritarianisme Orba," ujar Rizal dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Februari 2019.
Rizal mengungkapan alasannya mengkritik Rocky lewat tulisan. “Untuk mengingatkan dia. Dan juga, kaum intelektual tidak dinilai dari omongannya tapi dari tulisannya. Kalau perdebatan secara tertulis, pendapat jadi lebih sistematis dan mendalam," ujarnya.
Dalam tulisannya, Rizal menilai Rocky Gerung tidak berimbang dalam menyajikan fakta-fakta tentang calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. "Ada keberpihakan, Rocky condong ke Prabowo dan berbagai uraiannya sudah menjadi semacam mono-kritik terhadap Jokowi," kata Rizal.
Seharusnya, akademisi yang menjadikan akal sehat sebagai konsep perjuangan, harus menimbang fakta dan argumen. Tak hanya itu, akademisi juga mesti mengarahkan 'pedangnya' kepada semua pihak di ruang publik tanpa terkecuali. "Penguasa bisa benar bisa salah, demikian pula kaum oposisi," ujarnya.
Menurut Rizal, Rocky seharusnya tidak membedakan Prabowo dan Jokowi, atau berlindung di balik argumen bahwa seorang akademisi harus selalu mengkritik kekuasaan.
"Dia memiliki bakat yang baik sebagai seorang pengkritik di luar sistem. Terus terang, agar berimbang dan tidak melulu mengulas soal Jokowi, saya sangat ingin mendengar bagaimana Rocky menjelaskan atau mengkritik apa yang ingin saya sebut sebagai Bowoisme," katanya.
Dia menambahkan, “Bowoisme adalah cara berpikir Prabowo dalam melihat situasi Indonesia. Paham ini sudah usang, sudah menjadi hantu masa lalu, yang kini terus dihidupkan oleh Prabowo."
Rizal lantas mempertanyakan bagaimana Rocky, dengan akal sehat, menimbang soal Bowoisme. "Kalau setia pada prinsipnya sendiri, seharusnya dia melihat kekeliruan yang begitu nyata dari ide usang seperti itu,” kata Rizal.
Soal kemungkinan Rocky akan menanggapi tulisan tersebut, Rizal tidak yakin. "Tapi kalau dia menulis balik, boleh juga. Polemik tertulis adalah metode kaum intelektual untuk bertukar pikiran. Kalau cuma talkshow, perdebatan biasanya hanya di kulitnya saja. Oke juga, tapi kurang berisi,” ujar Rizal.
Sebelumnya, tulisan Rizal Mallarangeng yang berisi kritik kepada Rocky Gerung menjadi viral di media sosial. Belum sampai 24 jam, artikel itu dilihat lebih 60 ribu viewers dan lebih 15 ribu share. (mus)