Balas Puisi Sri Mulyani, Tim Prabowo: Kebanggaan Semu, Tidak Nyata
- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa
VIVA – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati membalas tudingan soal menteri pencetak utang yang dilontarkan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Sri membalasnya dengan puisi berjudul 'Kala Kamu Menuduh Aku Menteri Pencetak Utang'.
Capresnya disindir, tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pun pasang badan memberikan pembelaan. Wakil Direktur BPN, Ferdinand Hutahaean mengatakan, puisi Sri Mulyani justru membanggakan jalan tol yang dibangun di atas utang.
"Saya membaca puisi SMI (Sri Mulyani Indrawati) yang membanggakan jalan tol di atas utang yang dibangun. Saya prihatin dengan kebanggaan SMI tersebut, karena tidak mendidik bangsa ini untuk menuju berdaulat. Kita punya, tetapi tidak memiliki," kata Ferdinand dalam keterangannya, Minggu malam, 3 Februari 2019.
Ferdinand menyindir puisi Sri Mulyani itu membanggakan sesuatu dari utang. Ia mengibaratkan seperti memiliki rumah besar, mobil mewah, perhiasan mahal, tetapi dari hasil utang. "Di mana letak kebanggaannya? Ini kan kebanggaan semu dan tidak nyata, yang sesaat akan hilang bila gagal bayar cicilan utang," ujar Ketua DPP Demokrat itu.
Baca: Dituding Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Balas dengan Puisi Indah
Kemudian, ia menambahkan, bila paham konsep kedaulatan, utang adalah memalukan. Gaya utang ugal-ugalan demi jalan tol harus disetop, Sebab, yang menanggung adalah rakyat.
"Ini harus dihentikan berutang ugal-ugalan demi jalan tol. Tol itu bisnis kapitalis. Jadi, puisi SMI tersebut betul-betul puisi antek kapitalis, antek neolib," tutur Ferdinand.
Tim Jokowi Membela
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin meminta kubu Prabowo menghentikan gaya tudingan yang cenderung menebar fitnah. Wakil Ketua TKN, Jhonny G. Plate menekankan, Sri Mulyani sebagai menteri punya prestasi diakui dunia internasional.
Baca: Jokowi: Pengkritik Menteri Pencetak Utang Tak Paham Ekonomi Makro
Salah satu yang dimaksud Jhonny, terkait penghargaan menteri keuangan terbaik di World Government Summit, beberapa waktu lalu. Ia meminta, baik Prabowo sebagai capres penantang beserta timses, bicara adu data dan jangan melempar tudingan.
"Prabowo dan timses berpotensi merusak demokrasi pilpres. Sangat disayangkan. Mari bicara fakta saja. Jokowi dan menteri ekonomi sudah berupaya sejauh ini," tutur Jhonny, Minggu malam. (asp)