Gerindra: Tabloid Indonesia Barokah Membangun Konflik dan Kebodohan

Sampul depan tabloid Indonesia Barokah.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Didik Suhartono

VIVA – Elite Gerindra geram dengan kemunculan tabloid Indonesia Barokah yang menyudutkan Prabowo Subianto. Ketua DPP Gerindra, Sodik Mudjahid mengatakan persoalan tabloid Indonesia Barokah jangan hanya dilihat secara administratif namun substansi.

Sodik mengingatkan substansi dalam isi tabloid Indonesia Barokah lebih membangun kebencian dan penyampaian informasi tak benar.

"Sisi yang lebih substansial untuk dijadikan dasar adalah isinya banyak yang mengandung ketidakbenaran, membangun kebencian pada pihak lain tanpa dasar termasuk pembenaran dan  pujian pada pihak lainnya tanpa dasar. Membangun konflik bahkan pembodohan," kata Sodik saat dihubungi, Senin 28 Januari 2019.

Ia menambahkan sasaran distribusi tabloid adalah masjid-masjid yang selama ini diminta untuk tampil sebagai wilayah netral. Lalu, juga wilayah yang sering dikecam sebagai sarang politik identitas tapi justru dijadikan sasaran penyebaran tabloid.

"Akurasi dan kebenaran identitas pembuat tabloid tersebut. Kebenaran alamat redaksi. Wilayah itu yang harus jadi dasar perlakuan dan tindakan aparat yang terkait. Apakah Bawaslu, kepolisian atau dewan pers," kata Sodik.

Sebelumnya, tim sukses calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, melaporkan tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 25 Januari 2019.

Nurhayati, selaku anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, mengatakan tabloid itu dilaporkan karena isinya mengandung fitnah dan ujaran kebencian terhadap Prabowo dan Sandiaga serta umat Islam yang terhimpun dalam kegiatan aksi reuni 212 di Monas, Desember 2018. (lis)