Wakil Bupati Trenggalek Gus Ipin Bantah Alami Tekanan Politik
- Gus Abid Umar untuk VIVA
VIVA – Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin membantah adanya tekanan politik terkait posisi wabup setelah dia naik menjadi Bupati Trenggalek nanti usai Emil Elistianto Dardak dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur pada Februari 2019. Hal yang jelas, kata dia, politik memang pasti ada dinamika dan ketegangannya.
"Politik itu kan harus ada panas-panasnya, kalau adem-adem saja enggak politik namanya," kata Hur Arifin atau pria yang akrab disapa Gus Ipin itu usai berbicara dalam diskusi kebangsaan di rumah cagar budaya H.O.S Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu malam, 26 Januari 2019.
Gus Ipin menolak adanya istilah desakan atau tekanan politik seperti rumor yang berkembang beberapa hari terakhir. "Kita dalam berpolitik kan banyak stakeholder yang harus kita ajak berkomunikasi. Ya, desakan itu jangan diartikan oleh orang politik saja, tapi bagaimana tanggung jawab kita kepada konstituen, itu juga kita pikir dan jadi desakan yang prioritas," katanya.
"Artinya, tanggung jawab kita kepada rakyat dan segala macam itu juga kita pikirkan, belum lagi dengan elite, belum lagi dengan yang lain-lain. Tapi itu bukan desakan tapi ya realita politik masukan dan input dari mana pun jadi pikiran kita," ujar dia.
Sejauh ini, Gus Ipin mengaku belum menerima daftar nama calon wakil bupati Trenggalek dari lembaga atau partai politik mana pun. "Tapi kalau ada secara personal menyarankan, menyebut, terus kemudian jangan ini dan jangan itu, atau pilih ini dan pilih itu, ya wajar," ujar Gus Ipin.
Sebelumnya sempat dirumorkan bahwa hubungan Gus Ipin dengan Emil Dardak merenggang karena tekanan politik terkait posisi wakil bupati nanti. Namun, Emil sendiri sudah membantah itu.
"Saya tidak pernah ngomong wabup, saya cuma pernah bicarakan soal sekda," kata Emil saat mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono di Sutos Surabaya pekan lalu. (ren)