PDIP Desak Ba'asyir Nyatakan Taat pada Pancasila dan NKRI
VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendesak terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir untuk menyatakan diri taat pada Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan, ketaatan itu merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia.
"PDIP dengan sangat merekomendasikan bahwa ketaatan terhadap Pancasila, NKRI, itu bersifat wajib, dan tidak bisa ditawar-tawar," ujar Hasto usai memberi pembekalan kepada DPC PDIP Jakarta Timur di Duren Sawit, Jakarta, Minggu, 20 Januari 2019.
Hasto menegaskan, ketaatan terhadap keduanya fundamental karena Pancasila dan NKRI adalah alat penjaga keutuhan bangsa yang akan memberi manfaat kepada semua rakyat. "Pancasila sudah disepakati bersama sebagai ideologi bangsa, sebagai the way of life," ujar Hasto.
Hasto mencontohkan kondisi darurat saat Indonesia terpaksa mengubah fundamental kebangsaannya dengan menjadi republik serikat di masa revolusi. Fundamental yang tidak kokoh membuat Indonesia menjadi lemah dan lebih rentan terhadap ancaman bangsa lain.
"Sebagai negara serikat, kedaulatan wilayah kita, kedaulatan terhadap perairan, laut, begitu mudah diterobos," ujar Hasto.
Dengan demikian, Hasto menekankan, Ba’asyir diharapkan menyatakan ketaatannya, lantas bersama-sama membangun Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik. "Kalau menyangkut komitmen terhadap Pancasila dan NKRI, itu tidak bisa ditawar," ujar Hasto.