Rocky Gerung Tegaskan Masyarakat Jangan Diguyur Kedunguan
- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, persoalan pernyataan Tampang Boyolali dan Politikus Sontoloyo merupakan hal yang biasa. Apalagi, dimasa kampanye pemilu 2019.
Menurut Rocky, hal yang bahaya ketika persoalan biasa seperti itu dijadikan sebagai delik.
"Masa iya tahun berpolitik dikaitkan dengan delik. Sedikit-dikit dikaitkan dengan ujaran kebencian," kata Rocky di Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa malam, 6 November 2018.
Rocky menuturkan, kebanyakan orang hari ini terlalu peka terhadap hal konyol seperti dua pernyataan capres tersebut. Setelah itu, dieksploitasi agar mendapatkan margin elektabilitas.
"Saya mau terangkan bahwa kebanyakan orang hari ini terlalu peka terhadap hal konyol. Lalu diekploitasi oleh para partai pendukung, agar ada margin elektabilitas dan mereka berebut di situ," ucapnya.
Atas hal itu, Rocky berpendapat, saat ini masyarakat diguyur dengan kedunguan. Ini harus dihentikan karena harusnya tahun politik ini adu gagasan dan visi-misi.
"Makanya masyarakat diguyur kedunguan. harus hentikan itu, katanya mau adu gagasan visi dan misi. Kata dungu saya tidak ada artinya lagi dibandingkan dengan Sontoloyo," tuturnya.