Luhut dan Sri Mulyani Dilaporkan ke Bawaslu, Kubu Jokowi Santai

Sekjen PDIP sekaligus Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin merespons dilaporkannya dua menteri Kabinet Kerja, Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani ke Badan Pengawasan Pemilu. Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, ajakan itu hanya antusiasme bukan bermotif politik tertentu.

"Kita lihat saja ada antusiasisme, memberikan tanda bagus. Kita sebagai bangsa menjalankan tugas dengan baik. Ada event internasional, investasi meningkat. Kepercayaan publik meningkat, ini merupakan hal positif," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Kamis 18 Oktober 2018.

Hasto mengatakan, semua dugaan pelanggaran kampanye ada kriteria dan batasan. Ia juga menyayangkan, iklan media massa nomor rekening dana kampanye yang belakangan juga mendapat kritik.

Pemasangan iklan itu hanya mengajak partisipasi publik dan menunjukkan adanya transparansi dari tim kampanye. "Kami ingin transparan, kami ingin terbuka. Kami ingin mengundang partisipasi masyarakat, kami ingin diaudit," kata dia.

Di sisi lain, Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, menyebut kubu penantang terlalu cepat untuk melaporkan sesuatu yang tidak substantif.

Ia meminta, pelaporan pelanggaran kampanye disampaikan secara proporsional.

"Jangan-jangan ketika saya memimpin rapat di DPR, lalu dengan tidak sengajak mengangkat telunjuk satu jari saking semangatnya juga dilaporkan," kata Ace.

Sebelumnya, laporan terhadap Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dilakukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mengatakan dalam video yang beredar sudah jelas Luhut dan Sri Mulyani terlihat mengajak Lagarde untuk berpose satu jari. Dari bukti suara yang didapatkan BPN Prabowo-Sandi juga ada pejabat negara mengarahkan Lagarde untuk melakukan pemilihan terhadap salah satu kandidat pasangan calon

"Videonya sudah jelas, juga ditunjukkan bahwa ada gerakan tangan yang ditujukan, mulai dari V diarahkan menjadi 1, dari 2 jadi 1," kata Eddy, kemarin.