Pejabat DPR dan Polri Sisir Ulang Gedung Nusantara I

Kaca yang retak akibat terkena tembakan peluru di ruangan anggota DPR Totok Daryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Hari keempat pasca kejadian peluru nyasar yang terjadi di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Pejabat Setjen DPR RI yang diwakili Kepala Biro Pemberitaan Parlemen YOI Tahapari didampingi sejumlah Kepala Bagian bersama Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol. Roma Hutajulu beserta jajaran kembali melakukan penyisiran ke seluruh lantai Gedung Nusantara I yang menghadap ke arah lapangan tembak Perbakin.

“Tahap penyisiran ini harus kita lakukan karena kemarin kita kembali mendapatkan bukti adanya kejadian peluru nyasar dilantai 10 dan 20, kemudian ada informasi juga dilantai 9. Oleh karenanya kita mencoba untuk kembali melakukan penyisiran guna memastikan apakah masih ada bukti peluru nyasar lainnya,” jelas pria yang akrab disapa Hanny itu, Kamis 18 Oktober 2018.

Dikatakannya, dalam hal ini Sekretariat Jenderal DPR RI tetap meminta bantuan dari pihak yang berwajib yakni Kepolisian Republik Indonesia. “Dalam penyisiran kali ini, kita belum bisa memberikan kepastian, apakah betul ada bukti baru yang ditemukan. Kita memulai penyisiran dari lantai 6 dan akan terus kita lakukan hingga tuntas pada hari ini,” ujarnya.

Terkait adanya lubang yang terdapat dibagian luar plafon gedung di depan ruang nomor 6017 yang merupakan kamar kerja dari Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon, Hanny menyatakan belum bisa memastikan kebenarannya, karena masih harus menunggu hasil valid dari tim identifikasi dan Labfor Polri.

Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol. Roma Hutajulu mengatakan bahwa sejak hari Rabu (17/10) kemarin, ada dua tambahan bukti baru yang telah disampaikan kepada rekan-rekan media. “Yang dilantai 20 belum ditemukan proyektil pelurunya, sedangkan yang dilantai 10 sudah ditemukan. Sejak kemarin tim bergerak terus untuk melakukan penyisiran dan mencari proyektil yang ada di lantai 20 itu. Dan tim juga telah menemukan proyektil yang ada dilantai 9,” ucap Roma Hutajulu.

Ia menyampaikan, penyisiran kali ini adalah untuk mencari proyektil yang belum ditemukan di lantai 20, sekaligus memastikan dan mencari kembali apakah ada peluru-peluru nyasar lain yang bisa ditemukan di luar yang sudah disampaikan.

“Untuk yang di kamar 6017, kita belum dapat memastikan, apakah hanya sebatas benjolan (pada plat plafon) saja. Untuk itu, atas seizin pihak Sekretariat Jenderal DPR RI kita akan masuk untuk memastikan,” terangnya.

Sisi selatan Gedung Nusantara I yang menghadap ke arah lapangan tembak cukup luas, , Tim akan menyisir dari lantai 1 sampai dengan lantai 23. “Kemarin sebagian sudah kita sisir, dan ditemukan proyektil juga dilantai 9. Dan hari ini kita pastikan kembali semua lantai pada sisi selatan yang berhadapan dengan lapangan tembak. Saat ini, tim sedang bergerak semua. Ada dua tim yang melakukan penyisiran, yang terdiri dari Pamdal, Bagian Indentifikasi Polda dan Polres, dan Labfor,” pungkasnya. (dpr.go.id)