Kader Mundur Massal, Ini Kata Pengurus PKS Baru

Para pengurus dan ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera atau PKS di Bali ramai-ramai mengundurkan diri pada Jumat, 28 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Bali mundur massal. Ratusan kader yang dikomando H Mudjiono selaku mantan Ketua DPW PKS Bali itu menuding proses pergantian di tubuh PKS Bali tak sesuai prosedur.

Hal itu dibantah oleh Ketua DPW PKS Bali yang belum lama dilantik, Hilmun Nabi’. Hilmun menghargai sikap rekan-rekan dan seniornya itu. Tapi Hilmun tak mau larut dalam badai rumah tangga yang menimpa partainya.

“Saya menghargai sikap beliau-beliau itu. Mungkin mereka kecewa. Tapi, saya akan tetap fokus kepada tugas yang diberikan kepada saya. Berat sekali amanah ini, apalagi sudah memasuki masa kampanye,” kata Hilmun saat dihubungi VIVA, Senin 1 Oktober 2018.

Hilmun menampik jika proses pergantian kepemimpinan di tubuh partainya cacat prosedural. Menurutnya, semua mekanisme sebagaimana dipersyaratkan untuk pergantian pucuk pimpinan sudah ditempuh dengan baik.

 “Saya meyakini dan percaya, sebagai organisasi kami memiliki aturan prosedural dan lain sebagainya. Langkah yang ditempuh sudah sesuai mekanisme,” ujarnya.

Ia meminta kepada pihak yang merasa keberatan dengan segala prosedur dan mekanisme di internal partai menempuh upaya keberatan sebagaimana diatur pula dalam aturan partai.

“Saya pribadi tidak dalam hal menilai apakah itu sesuai prosedur atau tidak. Tetapi, jika ada keberatan, saya sarankan ajukan keberatan itu sesuai prosedur dan mekanisme internal partai juga,” katanya.

Sementara itu, Hilmun mengaku tak pernah sekalipun menuding barisan kader yang mundur massal lantaran terindikasi mendukung paket capres nomor urut 01, Jokowi-Ma’uf Amin. “Itu hoaks. Saya tidak pernah menyampaikan dan saya meyakini  tidak pernah ada statement seperti itu. Isu itu terlalu jauh. Jangan dibawa ke sana, tidak substantif,” katanya. 

Ia bersyukur tak seluruh kader dan pengurus menyatakan mengundurkan diri. Masih ada jajaran pengurus di Kabupaten Gianyar, Jembrana dan Karangasem yang tidak ikut mengundurkan diri. Selanjutnya, kepada mereka yang telah menyatakan mengundurkan diri massal Hilmun akan melakukan pendekatan kembali.

Ia bersyukur jika mereka masih ingin kembali ke pangkuan DPW PKS Bali. “Mereka teman seperjuangan saya. Ada yang sudah 15 tahun, 16 tahun da nada yang sudah 18 tahun membesarkan PKS Bali. Tentu kami akan rangkul dengan segala prioritasnya. Tetapi kami akan konfirmasi ulang, karena menyatakan mundur itu ada konsekuensi logis,” ujarnya. 

“Kami sedang mengkonfirmasi ulang. Mudah-mudahan dengan pendekatan kekeluargaan persoalan ini bisa terurai. Mereka  yang mundur itu senior saya. Saya akan tetap meminta dukungan dan bimbingan dari mereka,” tambah Hilmun.