Gusdurian DIY Tak Larang Anggotanya Berpolitik di Pilpres 2019

Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid (kanan) dan anaknya Yenny Wadid (kiri) saat berkunjung ke rumah keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA - Dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden melakukan silaturahmi kepada keluarga Gus Dur. Kedatangan Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno, tak lepas dari safari politik untuk merebut hati para pendukung, murid dan penerus perjuangan Presiden Indonesia ke-4 tersebut.

Kedatangan para bakal calon presiden dan wakil presiden ini pun mendapatkan tanggapan dari jaringan Gusdurian di DIY. Pembina Majlis Dzikir Gusdurian (MDGs) DIY, Umaruddin Masdar, mengatakan secara organisasi jaringan Gusdurian di DIY maupun di Indonesia tidak berpolitik apalagi politik praktis untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.

"Jaringan Gusdurian akan netral secara organisasi namun tidak melarang anggota jika berpolitik karena merupakan hak," katanya kepada VIVA, Sabtu, 15 September 2018.

Menurutnya, jaringan Gusdurian tidak semuanya agamanya Islam dan NU namun demikian sebagian besar memang NU sehingga dalam pilpres mendatang tentunya juga akan memilih warga NU sendiri.

"Nah Kyai Ma'ruf Amin itu kan ulamanya NU, bapaknya warga NU tentunya pilihan sudah jelas," katanya.

Meski pilihan warga NU ataupun jaringan Gusdurian sudah sangat jelas namun silaturahmi yang dilakukan para calon pemimpin bangsa harus diapresiasi karena akan membuat suasana menjadi sejuk di tahun politik ini.

"Pilpres dan pileg adalah pesta demokrasi yang harus disambut dengan gembira, dengan sejuk dan tidak ada saling hujat yang justru akan membelah anak bangsa," tuturnya.