Gojo: Kita Tunjukkan Demokrasi Itu Menyenangkan

Rizal Mallarangeng
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Ketua relawan Golkar Jokowi (Gojo) Rizal Malarangeng mengatakan dipilihnya Erick Tohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf akan memberi warna sendiri dalam Pemilu 2019. Di mana konstestasi politik ini didesain sebagai sebuah festival demokrasi lima tahunan. 

"Semangat persahabatan. Semangat kebersamaan itu yang paling penting. Ini kan festival demokrasi. Jadi kita bareng bareng, kita sama-sama tunjukkan bahwa demokrasi itu menyenangkan," kata Rizal di Rumah Aspirasi, Jakarta, Sabtu, 8 September 2018.

Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta ini menambahkan konsep tersebut sejalan dengan pemikiran calon presiden Joko Widodo.  "Kalau Pak Jokowi bilang demokrasi itu bukan perang. Demokrasi itu sebuah festival perayaan kedaulatan rakyat. Kita tentu saja bergembira merayakannya bersama-sama," jelasnya.

Atas dasar itu Rizal menganggap Prabowo-Sandiaga bukan sebagai musuh. "Masing-masing pihak, dan pihak sebelah bukan musuh. Bukan enemy. Tapi lawan tanding. Rival. Bukan enemy," ujarnya.

Rizal mengajak pihak Prabowo-Sandi mempunyai konsep yang sama, agar Pemilu berjalan damai dan berkualitas. "Jadi kita sama-sama lah menunjukkan kepada rakyat supaya membangun Indonesia yang lebih baik," katanya. 

Sebelumnya Erick Thohir menolak penggunaan kata bertarung dalam kontestasi Pemilu 2019 mendatang, untuk menghadapi pasangan Prabowo-Sandiaga. 

"Saya rasa kuncinya bukan bertarung, justru di sini kalau kita cinta Indonesia kita harus bersahabat tapi juga bermartabat. Kalau Pak Jokowi berpelukan dengan Pak Prabowo ya saya juga pelukan dengan Pak Sandi di lapangan basket," ujarnya sambil tertawa.

Erick juga menjawab kekhawatiran bakal Wakil Presiden Sandiaga Uno akan rusak persahabatan mereka yang telah terbangun lama. "Insya Allah enggak kalau kuncinya profesional. Dalam sebuah persahabatan itu kan jangan dilihat hari ini tapi lihat masa lalu dan masa depan dan kita sebagaimana manusia kan seperti ini. Kadang di atas, di tengah dan di bawah kita harus siap atas perubahan itu," paparnya. 

Oleh sebab itu Erick menegaskan menolak penggunaan kata bertarung antara pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga di Pemilu 2019 mendatang.  "Kalau dibilang bertarung kita keberatan, di sini kita ingin mempunyai pesta demokrasi yang bersahabat, menunjukkan kepada dunia bahwa kita bangsa besar," katanya.