Koalisi Jokowi Minta Kubu Prabowo Buktikan 25 Juta Pemilih Ganda

Ilustrasi pencoblosan saat pemilu.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menanggapi isu yang dilempar kubu lawan soal penolakan daftar pemilih tetap (DPT) KPU. Ia meminta agar kubu Prabowo berikan bukti adanya pemilih ganda.

"Saya ingin menanggapi kalau memang itu (ada), berikan buktinya. Jadi, jangan berstatement berbasis, katanya-katanya pemilih, berikan saja buktinya mana 25 juta yang berganda itu? Minimal dengan random sampling," kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Selasa 4 September 2018.

Menurutnya, dugaan pemilih ganda tak bisa berbasis katanya saja. Namun, harus berdasarkan data dan fakta. Meski memang ia memahami sikap penolakan menjadi hak dan harus dihormati.

"Tetapi dalam menggunakan hak itu harus berdasarkan fakta dan bukti, kan itu tidak berbasis temuan. Kalau ternyata masalahnya dan ada temuan tapi ternyata enggak 25 juta, ya mari kita lihat, perlu dikoreksi apa benar 25 juta," lanjut Arsul.

Ia menjelaskan seharusnya dilihat kembali berapa jumlah data pemilih tetap. Lalu dikaitkan dengan data sensus kependudukan berapa jumlah umur dan lainnya.

"Mungkin saja enggak ada 25 juta itu? Jangan-jangan 2.500 atau 25 ribu," kata Arsul.

Sebelumnya, para sekretaris jenderal partai politik pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan adanya dugaan identitas ganda pada Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilu 2019 mendatang.

Kubu Prabowo menyebut ada 25 juta identitas ganda dari 137 juta pemilih yang terdaftar dalam DPS Komisi Pemilihan Umum (KPU). Oleh karena itu, mereka meminta agar KPU tidak merilis Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebelum memastikan benar-benar tidak ada data ganda. (ase)