Tifatul: Harga-harga Naik, Makan Telur Ceplok Saja Sekarang Tak Berani

Politikus senior PKS Tifatul Sembiring.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Presiden Joko Widodo menyebut-nyebut soal pesatnya pembangunan infrastruktur dalam pidato di Sidang Tahunan MPR, Kamis 16 Agustus 2018 ini. Menanggapi hal itu, Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring mengaku setuju dengan pembangunan, namun harus diseimbangkan anggarannya.

"Saya setuju infrastruktur dibangun terutama sampai ke Papua. Tapi untuk pengembangan lebih lanjut nanti harus diseimbangkan anggarannya jangan sampai kita fokus ke infrastruktur kemudian yang lain agak terbengkalai, seperti subsidi terhadap masyarakat," kata Tifatul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu menilai ada banyak hal yang perlu disoroti oleh pemerintah selain pembangunan infrastuktur seperti harga-harga atau tarif bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat.

"Kenaikan harga BBM dan juga tarif seperti tarif listrik dan lain-lain ini secara tersirat juga disampaikan oleh Pak Zulkifli Hasan terkait bagaimana dengan pesan emak-emak itu tadi ya. Harga-harga enggak bisa diturunkan," ujar Tifatul.

Mantan Presiden PKS ini menyampaikan keluhan warga. Salah satunya adalah soal kenaikan harga telur yang sempat tinggi.

"Ya memang keluhan itu di bawah banyak ya, kita yang anggota DPR terjun ke masyarakat kemudian berdialog dengan masyarakat banyak keluhan itu. Tarif listrik naik gitu kan kemudian harga bahan bakar naik dan harga-harga juga sudah menaik terutama telor, biasanya makan apa? telor ceplok aja, sekarang enggak berani, udah separuh telurnya sekarang. DPR pun nasi kotaknya telurnya separuh sekarang, kena imbasnya juga," kata Tifatul.

Kutipan di berita sebelumnya : "Banyak keluhan itu tarif listrik naik, harga bahan bakar naik, harga-harga juga sudah naik, terutama telur. Ya saya makan apa, telur ceplok saja sekarang enggak berani," kata Tifatul.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan mulai tahun pertama pemerintahan, pemerintah telah membangun pondasi yang kokoh untuk menuju Indonesia yang  lebih maju. Pemerintah kata dia, fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur serta peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa.

"Percepatan pembangunan infrastruktur bukan hanya dimaksud untuk mengejar ketertinggalan kita dalam pembangunan infrastruktur dibanding dengan negara lain melainkan juga menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang mampu memberikan nilai tambah bagi daerah-daerah di seluruh penjuru Tanah Air," tutur Jokowi dalam pidatonya. (ren)
 

Berita ini sudah melalui editing kembali. Ada perubahan kutipan dalam berita, yang awalnya:

"Banyak keluhan itu tarif listrik naik, harga bahan bakar naik, harga-harga juga sudah naik, terutama telur. Ya saya makan apa, telur ceplok saja sekarang enggak berani," kata Tifatul.

Menjadi sebagai berikut (sesuai dengan transkrip rekamannya):

"Ya memang keluhan itu di bawah banyak ya, kita yang anggota DPR terjun ke masyarakat kemudian berdialog dengan masyarakat banyak keluhan itu. Tarif listrik naik gitu kan kemudian harga bahan bakar naik dan harga-harga juga sudah menaik terutama telor, biasanya makan apa? Telor ceplok aja, sekarang enggak berani, udah separuh telurnya sekarang. DPR pun nasi kotaknya telurnya separuh sekarang, kena imbasnya juga," kata Tifatul.