Soal Mahar Politik Sandiaga, Twitter Andi Arief Kembali Bikin Geger
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Politikus Partai Demokrat, Andi Arief belum berhenti membuat geger jagad politik Tanah Air. Cuitannya di akun Twitter mengomentari pernyataan Sandiaga Uno membuat kabar soal mahar politik terus gaduh.
Di akun pribadinya, pada Minggu, 12 Agustus 2018, Andi Arief menampilkan sebuah berita tentang Sandiaga Uno yang membenarkan adanya dana politik untuk PKS dan PAN. Dalam empat cuitan, Andi menanggapi pemberitaan itu. Cuitan pertama, Andi hanya menulis, "Nah.."
Lalu di cuitan kedua Andi menulis, "Apa yang saya sampaikan itulah yang sebenarnya, bukan mengada-ada."
Pada cuitan ketiga ia menulis, "Soal Mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin."
Dan pada cuitan keempat ia menulis, "Saya berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah. Jika ini saya teruskan ke ranah hukum, Sandu Uno bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan Pimpinan PAN-PKS bisa terlibat. Ini sudah jadi pengetahuan publik."
Soal cuitan itu dibenarkan oleh Andi Arief saat ia diwawancara oleh tvOne pada Minggu sore, 12 Agustus 2018. Andi mengatakan, bahwa ia berniat baik dengan cuitan itu, yaitu sebagai bentuk pencegahan agar mahar politik itu tidak sampai terjadi. Andi menyebut nama Fadli Zon, Syarif Hasan dan Adhyaksa Dault sebagai pemberi informasi saat wawancara di tvOne.
"Yang saya kemukakan adalah fakta dan bukan karangan. Saya lakukan untuk mencegah, justru agar tidak terjadi mahar tersebut. Bagaimana pun ini koalisi sudah mendapat sambutan yang baik," ujarnya.
Ia juga menceritakan, informasi soal mahar politik didapatkan kubu Demokrat setelah lima kali pertemuan. Ia membantah bahwa informasi yang ia sampaikan adalah informasi yang asal dan tanpa cek dan ricek. Sebab informasi tersebut disampaikan dihadapan elit partai. Ada Syarif Hasan, Amir Syamsudin, Hinca Panjaitan.
”Saya tak akan mengeluarkan informasi sembarangan. Saya sudah konfirmasi, cek ulang, bahkan dari Demokrat sudah datang ke Kertanegara untuk memastikan. Itu adalah informasi yang sudah melalui proses cek ricek dan didiskusikan. jadi bukan informasi asal,” ujar Andi Arief kepada tvOne.
Andi menegaskan, jika memang PAN dan PKS merasa dirugikan, maka kedua partai itu bisa melakukan tabayun. “Apakah itu sudah dilakukan PAN dan PKS?” ujarnya mempertanyakan.
Andi juga menambahkan, apa yang ia sampaikan itu bahkan sudah diakui oleh Sandiaga Uno. Menurut Andi, apa yang terjadi di kubu Prabowo adalah perubahan strategi.
“Jika sebelumnya pertimbangan utama adalah elektabilitas sudah cukup, tapi akhirnya berubah bahwa logistik jadi pertimbangan utama. Ini adalah dinamika, silakan dilanjutkan, tapi saya punya niat baik untuk mencegahnya,” ujarnya. (ase)