Jusuf Kalla Tak Jadi Ikut Tim Pemenangan Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA – Koalisi Indonesia Kerja atau KIK telah menunjuk 100 orang juru bicara pemenangan Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk Pemilihan Umum 2019 mendatang. 100 Orang jubir tersebut akan dilatih pada Senin, 13 Agustus 2018.

"Iya (ditunjuk 100 jubir), jadi masing-masing partai ajukan. PSI (Partai Solidaritas Indonesia) ajukan 9 orang, (partai lain) ada yang ajukan 11, ada yg ajuin 5, 7, kira- total 100 orang. Jadi besok senin jam 9 di cek lagi nanti ya hotelnya kira-kira di daerah sini," ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni di Jalan Cemara, Jakarta, Sabtu malam 11 Agustus 2018.

Toni, sapaan akrabnya, menjelaskan, alasan penunjukkan 100 orang jubir yang diajukan masing-masing partai koalisi tersebut disebabkan karena luasnya wilayah Indonesia. Sehingga, untuk mengakomodir program-program Jokowi-Ma'ruf Amin disampaikan seluruhnya kepada masyarakat, perlu banyak jubir.

"Coverage Indonesia luas, masing-masing partai punya expertise di bidang masing-masing. Kita buka ruang yang luas teman-teman untuk bisa berbicara secara detail. Sehingga Informasi tentang Jokowi dan janji apa yang akan ditawarkannya ke depan akan disampaikan banyak jubir," ungkap dia.

Selain itu, Toni juga mengungkapkan, koalisi juga telah merampungkan struktur pemenangan KIK. Para Sekjen koalisi pun dikatakannya akan menyampaikan mengenai hal itu kepada Jokowi pada Senin pekan depan. Meski begitu dia belum mau menyebutkan siapa-siap yang aka masuk kedalam struktur maupun Jubir tersebut.

"Jadi 11 direktorat sekarang (strukturnya). Perencanaan, konten, komunikasi politik, media dan sosmed, kampanye, pemilih muda, penggalangan dan jaringan, logistik dan APK (alat peraga kampanye), hukum dan advokasi, saksi dan relawan. Semua partai akan masuk ke sana tapi PSI secara khusus di konten dan pemilih pemula," kata dia.

Dia juga mengatakan, Wakil Presiden Joko Widodo saat ini, Jusuf Kalla atau JK, kemungkinan besar tidak akan masuk ke dalam struktur pemenangan KIK. Sebab, kata dia, saat Joko Widodo mengambil cuti untuk kampanye, maka Jusuf Kalla akan mengantikan dia secara teknsi sebagai Presiden sementara.

"Pak JK pertimbangannya baik ya. Kalau nanti Pak Presiden maju cuti, beliau juga sebagai wakil presiden tentu akan menggantikan posisi Pak Presiden sebagai acting president atau apapun istilah teknisnya. Jadi mungkin memang ada baiknya pak JK tidak di pemenangan seperti yang diusulkan. Tapi so far kami komunikasi, Pak JK akan terus support," ucap Toni.