AHY Ultah 10 Agustus, Prabowo Beri Kado Spesial Cawapres?
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Barisan partai pendukung Prabowo Subianto terus menggodok nama calon wakil presiden. Dua nama disebut sudah mengerucut dari hasil pertemuan antara sekretaris jenderal partai koalisi.
Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani menyebut figur cawapres Prabowo mengerucut tinggal dua nama. Namun, Muzani enggan menyebut dua nama yang dimaksud.
"Ya pokoknya dua nama sedang kita seriusi, sedang kita hitung, sedang kita godok," kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.
Bagi Muzani, yang terpenting saat ini ada kesolidan antara Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS dalam membangun koalisi. Dukungan untuk memenangkan Prabowo dan pendampingnya harus menjadi prioritas.
"Kita ingin soliditas antara empat partai yang sudah berkomitmen untuk bersama-sama mendukung Prabowo," jelas Muzani.
Baca: Cawapres Prabowo Mengerucut Tinggal Dua Nama
Dari sumber internal koalisi, dua nama yang dimaksud kemungkinan besar adalah politikus Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan salah satu nama rekomendasi ijtima ulama.
Rekomendasi ijtima ulama menyarankan Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis PKS Salim Segaf Aljufri sebagai pendamping untuk Prabowo. "AHY masuk. Ada ustaz Somad. Tapi, lihat dua hari ke depan nanti bagaimana dinamikanya," ujar sumber tersebut.
Utak Atik Nama
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan tak menampik ada nama AHY dalam bursa cawapres Prabowo. Demikian juga dengan ustaz Abdul Somad. Namun, peluang dua figur ini masih sama dengan Salim Segaf Aljufri. Selain itu, ada juga Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Mas AHY, ustaz Somad, habib Salim Segaf, mas Anies Baswedan semuanya masih sama. Politik itu dinamis kan. Mas Muzani sebut dua nama mengerucut, tapi juga enggak bisa dipastikan," ujar Andre saat dihubungi VIVA, Senin malam, 6 Agustus 2018.
Soal isu Prabowo akan memilih AHY sebagai cawapres, Andre enggan berspekulasi. Hal ini termasuk isu Prabowo menunggu Jumat, 10 Agustus sebagai hari ultah AHY ke-40 untuk mendaftar ke KPU. "Wah, belum ada yang fix. Tunggu dua-tiga hari ke depan untuk pembahasan final," sebut Andre.
Baca: Alotnya Koalisi Prabowo Godok Tiga Nama Cawapres
Elite Demokrat juga memberikan tanggapan yang sama dan ogah terlalu pede dengan mencuatnya nama AHY. Kepala Advokasi dan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahahean menilai dinamika politik tak bisa dipastikan.
Ia menegaskan Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk menentukan nama cawapresnya. Terkait kabar Prabowo akan menyiapkan kado untuk AHY pada 10 Agustus yaitu tiket cawapres, ia menjawab diplomatis.
"Wah, kami tidak ingin berandai-andai. Tapi, apapun itu kebahagiaan kami tentu akan besar," ujar Ferdinand kepada VIVA, Senin, 6 Agustus 2018.
Dalam Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, diatur terkait batas minimal syarat capres dan cawapres. Pasal 169 huruf (q) mengatur syarat usia yaitu minimal 40 tahun. Adapun AHY lahir pada tanggal 10 Agustus 1978.
Masa pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilu 2019 dimulai sejak Sabtu, 4 Agustus 2018. Batas akhir pendaftaran pada Jumat, 10 Agustus 2018. Hingga hari ketiga, belum ada capres dan cawapres yang mendaftar ke KPU.
Baca: Buntu soal Cawapres, Koalisi Prabowo Retak?